Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapanas Minta Perpadi Dukung Penyerapan Cadangan Beras Pemerintah

Kompas.com - 18/11/2022, 19:50 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggandeng asosiasi Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) untuk meningkatkan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, kontribusi pengusaha penggilingan dalam membantu memenuhi cadangan beras pemerintah sangat penting, mengingat berdasarkan data yang dihimpun Bapanas, kelompok penggilingan padi diperkirakan memiliki stok beras nasional sebesar 1,4 juta ton atau 22,1 persen dari stok beras nasional.

"Berdasarkan data yang diolah Bapanas, stok beras nasional saat ini sekitar 6,7 juta ton, di mana 22,1 persennya atau sekitar 1,4 juta ton ada di teman-teman penggilingan padi. Apabila dikerjasamakan dengan baik, jumlah ini bisa berkontribusi untuk meningkatkan CBP yang dikelola Bulog," ujarnya dalam siaran resminya, Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Bulog Pastikan Pasokan Beras Aman 6 Bulan ke Depan

Saat ini, Arief menjelaskan, stok nasional sebesar 6,7 juta ton tersebut tersebar di berbagai kelompok, yang paling tinggi berada di lini rumah tangga yang diperkirakan menyimpan stok sekitar 3,3 juta ton atau 50,5 persen dari keseluruhan stok nasional, penggilingan memiliki stok sekitar 1,4 juta ton atau 22,1 persen, pedagang sekitar 800.000 ton atau 11,9 persen, Bulog 651.000 ton atau 9,9 persen, hotel, restoran, cafe (horeka) sekitar 333.000 ton atau 5 persen, dan Pasar Induk Beras Cipinang sekitar 37.000 ton atau 0,6 persen.

Arief meperhitungkan, dengan stok nasional 6,7 juta ton dan rata-rata kebutuhan nasional perbulan sebesar 2,5 juta ton, maka sampai akhir tahun stok masih aman.

Ditambah proyeksi panen November-Desember sebesar 3 juta ton maka diperkirakan akhir tahun tersedia stok beras nasional sekitar 4,7 juta ton. Jumlah tersebut akan masuk sebagai stok di tahun 2023.

“Sekarang PR kita bersama adalah bagaimana memindahkan stok yang ada di penggilingan padi yang nanti akan di panen, itu masuk ke Bulog. Karena sebenarnya yang harus di top up itu stok di Bulog yang seharusnya 1,2 juta ton,” jelasnya.

Adapun Bapanas menargetkan peningkatan cadangan beras pemerintah hingga 1,2 juta ton sampai akhir tahun, hal itu sesuai hasil Rakortas bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk menjaga ketahanan pangan.

Menurut Arief, upaya tersebut tidak mudah namun bisa diupayakan, mengingat pada akhir tahun potensi panen yang tersedia hanya sekitar 10-15 persen dari total keseluruhan angka panen nasional.

Baca juga: Stok Bulog Kritis, Buwas Sarankan Jokowi Segera Impor Beras

Maka dari itu, dibutuhkan kolaborasi yang kuat antar stakeholder pangan, terutama dengan para pengusaha penggilingan padi.

Terkait hal itu, pihaknya meminta, agar para pengusaha penggilingan padi dapat memprioritaskan penjualan berasnya kepada Bulog, sebagai bentuk kontribusi bagi upaya menjaga ketahanan pangan nasional.

"Untuk memenuhi target ini, saya mendorong Perpadi dapat menjadi mitra pemerintah dalam penguatan stok beras nasional. Saya himbau, ini bukan lagi tentang keuntungan pribadi, namun merupakan wujud bakti kita kepada negara. Mari bersama mewujudkan cita-cita mulia petani sejahtera, pedagang untung, dan masyarakat tersenyum,” ungkapnya.

Untuk mendukung upaya ini, Arief menyebutkan, telah membangun komunikasi juga dengan Satgas Pangan Polri, Pemerintah Daerah, dan Kementerian Pertanian.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar semua stakeholder pangan saling berkolaborasi meningkatkan produksi pangan dalam negeri dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional.

“Sekarang teman-teman di Polri, Kementan, kita semua sedang menghimbau kepada para pengusaha penggilingan padi yang memiliki stok supaya dapat membantu, merah putih. Mengingat, hal ini perlu pendekatan dan komunikasi yang baik,” ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com