JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang cukup agresif di tahun ini akan berdampak pada kenaikan bunga kredit pemilikan rumah (KPR).
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mengatakan, kenaikan bunga KPR di Indonesia dapat menjadi ancaman bagi sektor properti. Terlebih ini terjadi di tengah kondisi daya beli masyarakat yang sedang tertekan inflasi.
Pasalnya, Indonesia bukan China yang permintaan akan properti sedang kelebihan pasokan (over supply) hingga terjadi bubble. Kondisi sektor properti di Indonesia justru terjadi sebaliknya, yaitu kelebihan permintaan (over demand).
Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Naik, Bagaimana Bunga KPR di BCA, BRI, Bank Mandiri, BRI, dan BTN?
"Problemnya, Indonesia ini bukan China. (Indonesia) backlog perumahannya itu cukup besar. Jadi ancaman serius kalau KPR bunganya naik di tengah kondisi daya beli masyarakat yang tertekan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/11/2022).
Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan kenaikan suku bunga KPR membuat masyarakat yang seharusnya bisa mencicil rumah jadi menunda memiliki rumah sehingga backlog perumahan RI semakin besar.
Sebab, besaran bunga KPR menjadi salah satu pertimbangan masyarakat untuk mencicil rumah karena bunga KPR menentukan besaran cicilan yang harus dipenuhi masyarakat tiap bulannya.
"Yang tidak mampu melunasi atau membayar angsuran itu akan menyerah dulu sebelum mengajukan pinjaman KPR ke perbankan," kata Bhima.
Selain bunga KPR, kenaikan suku bunga acuan BI juga akan berpengaruh pada kenaikan bunga kredit segmen konstruksi yang diberikan perbankan untuk pengembang properti yang membutuhkan modal kerja.
Hal tersebut akan membuat pengembang harus memilih menahan ekspansi bisnis atau meneruskan kenaikan bunga kredit dari perbankan ke harga jual rumah yang akan ditanggung konsumen akhir.
Baca juga: Perbankan Masih Tahan Bunga KPR, Sektor Properti Masih Berhati-hati
Apapun pilihan pengembang, tentu akan berpengaruh pada keberlangsungan sektor properti dalam negeri ke depannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.