Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Seperti China, Kenaikan Bunga KPR Dapat Ancam Sektor Properti RI

Kompas.com - 18/11/2022, 20:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang cukup agresif di tahun ini akan berdampak pada kenaikan bunga kredit pemilikan rumah (KPR).

Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira mengatakan, kenaikan bunga KPR di Indonesia dapat menjadi ancaman bagi sektor properti. Terlebih ini terjadi di tengah kondisi daya beli masyarakat yang sedang tertekan inflasi.

Pasalnya, Indonesia bukan China yang permintaan akan properti sedang kelebihan pasokan (over supply) hingga terjadi bubble. Kondisi sektor properti di Indonesia justru terjadi sebaliknya, yaitu kelebihan permintaan (over demand).

Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Naik, Bagaimana Bunga KPR di BCA, BRI, Bank Mandiri, BRI, dan BTN?

"Problemnya, Indonesia ini bukan China. (Indonesia) backlog perumahannya itu cukup besar. Jadi ancaman serius kalau KPR bunganya naik di tengah kondisi daya beli masyarakat yang tertekan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan kenaikan suku bunga KPR membuat masyarakat yang seharusnya bisa mencicil rumah jadi menunda memiliki rumah sehingga backlog perumahan RI semakin besar.

Sebab, besaran bunga KPR menjadi salah satu pertimbangan masyarakat untuk mencicil rumah karena bunga KPR menentukan besaran cicilan yang harus dipenuhi masyarakat tiap bulannya.

"Yang tidak mampu melunasi atau membayar angsuran itu akan menyerah dulu sebelum mengajukan pinjaman KPR ke perbankan," kata Bhima.

Selain bunga KPR, kenaikan suku bunga acuan BI juga akan berpengaruh pada kenaikan bunga kredit segmen konstruksi yang diberikan perbankan untuk pengembang properti yang membutuhkan modal kerja.

Hal tersebut akan membuat pengembang harus memilih menahan ekspansi bisnis atau meneruskan kenaikan bunga kredit dari perbankan ke harga jual rumah yang akan ditanggung konsumen akhir.

Baca juga: Perbankan Masih Tahan Bunga KPR, Sektor Properti Masih Berhati-hati

Apapun pilihan pengembang, tentu akan berpengaruh pada keberlangsungan sektor properti dalam negeri ke depannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+