JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) tidak menampik adanya kenaikan harga beras.
Direktur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Ismail Wahab mengatakan, harga beras rata-rata di penggilingan sudah mencapai Rp 10.300 per kilogram. Sementara, harga beras di tingkat konsumen di September 2022 sebesar Rp 11.707 per kilogram dan pada Oktober 2022 mencapai Rp 11.858 per kilogram.
"Kenapa harga selalu naik, pertama adalah adanya kesulitan pupuk, harga gabah di musim ini selalu lebih tinggi daripada musim tanam sebelumnya. Bahwa memang harga gabah kering atau harga beras di bulan Oktober-Desember setiap tahun lebih tinggi," ujarnya dalam jumpa pers virtual, Jumat (18/11/2022).
Baca juga: Bulog Pastikan Pasokan Beras Aman 6 Bulan ke Depan
Terkait pupuk, Ismail menjelaskan, para petani lebih memilih menggunakan pupuk non subsidi yang harganya jauh lebih mahal dibandingkan pupuk subsidi. Oleh sebab itu, untuk menutup biaya mahalnya pupuk, para petani mau tidak mau harus menaikan harga gabah keringnya menjadi mahal.
Lalu faktor lainnya adalah dampak naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan naiknya biaya upah petani.
"Biaya upah rata-rata naik Rp 20.000-25.000 per hari. Otomatis harga jadi berbeda," imbuh Ismail.
Sementara itu terkait stok beras nasional, pihaknya juga memastikan cukup sampai akhir tahun sebab berdasarkan data yang diperoleh dari Kerangka Sampel Area (KSA) oleh BPS, ada potensi produksi beras 5 juta ton pada periode Oktober-Desember 2022.
Baca juga: Stok Bulog Kritis, Buwas Sarankan Jokowi Segera Impor Beras
"Produksi padi pada Oktober-Desember 2022 ini ada potensi lebih tinggi 15,06 persen atau 1,34 juta ton dibandingkan periode sama tahun 2021. Oktober-Desember 2022 akan ada produksi padi 10,24 juta ton gabah kering giling (GKG). Setara 5 juta ton beras," jelas Ismail.
"Jadi kalau urusan dalam negeri saya kira data dari BPS, data hasil survei, data dari masing-masing informasi yang terbaru dari dinas itu sudah mengindikasikan beras kita cukup," pungkas Ismail.
Baca juga: Stok Menipis, Bos Bulog Pesimistis Bisa Tambah Cadangan Beras 1,2 Juta Ton hingga Akhir 2022
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.