Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawab Buwas, Kementan Blak-blakan Bulog Tak Mau Beli Beras di Harga Rp 10.300

Kompas.com - 19/11/2022, 10:00 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian mengklaim sebanyak 1,8 juta ton beras tersedia di penggilingan dan dapat diserap oleh Bulog untuk memenuhi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sehingga dinilai tidak perlu impor.

Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Ismail Wahab mengatakan bahwa stok beras nasional hingga saat ini sebanyak 8,05 juta ton.

Rinciannya sebanyak 1.868.414 ton terdapat di penggilingan, 831.805 ton di pedagang, dan sisanya berada di rumah tangga.

Ismail menjabarkan bahwa dari seluruh wilayah Indonesia penghasil beras menyanggupi menyediakan pasokan untuk pengadaan beras Bulog sebanyak 353.620 ton.

Baca juga: Stok Bulog Kritis, Buwas Sarankan Jokowi Segera Impor Beras

"Memang kalau dilihat beras tidak banyak di penggilingan, tidak banyak di pedagang, banyaknya di rumah tangga. Kenapa banyak di rumah tangga, karena kita tahu Bantuan Pangan Nontunai langsung ke rumah tangga. Sehingga beras lebih banyak di rumah tangga," kata Ismail dilansir dari Antara, Sabtu (19/11/2022).

Ismail menyebut data tersebut merupakan data hasil dari kerja sama Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Badan Pusat Statistik.

Ismail Wahab menyebut alasan penyerapan Bulog yang minim dikarenakan perusahaan BUMN pangan tersebut tidak mau membeli dengan harga yang ditawarkan oleh penggilingan.

"Kenapa Bulog tidak bisa memenuhi tambah stok, karena harga di luar sudah Rp 10.300 per kg, Bulog mau ngambilnya Rp 9.700," kata Ismail.

Baca juga: Janji Jokowi Saat Pilih China: Kereta Cepat Haram Pakai Uang Rakyat

Dia menyampaikan bahwa pihak penggilingan akhirnya menjual kepada pengepul beras lain yang membeli dengan harga di atas Rp 9.700 per kg.

"Dan saya kira wajar orang punya barang akan memasarkan barangnya pada penawaran yang tertinggi," kata Ismail.

Buwas usulkan impor beras

Sebelumnya Perum Bulog menyarankan melakukan impor beras untuk memenuhi stok CBP yang saat ini di angka 652 ribu ton, dari yang ditargetkan 1,2 juta ton. Bulog menyebut pasokan beras tidak tersedia di samping itu juga harganya melonjak tinggi.

Terakhir, Direktur Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan pihaknya telah mengamankan 500 ribu ton beras yang dibeli di luar negeri dan sewaktu-waktu bisa dikirimkan ke Indonesia. Stok 500 ribu ton tersebut merupakan beras komersil.

Baca juga: Biaya Kereta Cepat Bengkak gara-gara Perhitungan China Salah

Budi Waseso juga menyampaikan bahwa baru menyerap 92 ribu ton beras dari penggilingan yang direncanakan pengadaan sebanyak 500 ribu ton sesuai kontrak Bulog dengan mitra penggilingan.

Ia juga menyebut kalau stok cadangan beras pemerintah (CBP) dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal ini terjadi akibat rendahnya serapan beras dari petani lokal karena berbagai kendala di lapangan

Saat ini stok CBP di gudang Bulog sebanyak 651.000 ton. Jumlah tersebut kurang hampir setengahnya dari stok ideal yang harus dimiliki oleh Bulog sebanyak 1,2 juta ton.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com