Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun 2022 Jadi Musim Dingin Kripto, Survei: Investor Tetap Optimistis

Kompas.com - 19/11/2022, 18:14 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei platform perdagangan dan investasi aset kripto, Tokenomy dan Indodax menjelaskan, para investor dan trader cryoptocurrency atau aset kripto di Indonesia tetap optimistis di tengah "musim dingin" kripto di sepanjang tahun 2022 ini.

Tokenomy dan Indodax merilis laporan investor kripto di Indonesia tahun 2022 yang merupakan hasil analisis dari survei yang diadakan pada bulan September.

VP of Growth Tokenomy Muhammad Ikhwan bilang hasil survei itu menyebut, sebanyak 82 persen responden percaya aset kripto merupakan investasi masa depan.

Bahkan, menurut data, 1 dari 5 responden percaya, investasi kripto lebih baik dari investasi tradisional lainnya.

Baca juga: BUMN Investasi Singapura Temasek Rugi Rp 4,3 Triliun, Imbas Bursa Kripto FTX Bangkrut

“Meski tahun 2022 menandai musim dingin kripto yang baru, ketika sebesar 2 triliun dollar lenyap dari kapitalisasi pasar,” kata di dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (19/11/2022).

Ia menambahkan, ada beberapa aset kripto yang diminati oleh investor.

Sebanyak 10 aset kripto yang paling diminati investor kripto di Indonesia tahun 2022 menurut hasil survei yakni BTC, ETH, BNB, DOGE, USD stablecoin, TRX, SHIB, ADA, XRP, dan LTC.

Hasil laporan survei juga menunjukkan adanya persistensi atau kegigihan dari investor di Indonesia dalam berinvestasi atau melakukan perdagangan kripto.

Adapun, sebanyak 88 persen responden menyatakan akan menambah investasi kripto mereka dalam 6 bulan ke depan.

“Apabila kita telaah lebih lanjut, bahkan responden yang menyatakan sedang dalam posisi merugi pun mayoritas juga ingin menambah investasi kripto mereka,” lanjut dia.

Meskipun adopsi aset kripto secara global perjalanannya masih jauh, 71 persen responden setuju stablecoin adalah masa depan pembayaran.

Selain itu, sebanyak 75 persen responden juga percaya akan adanya CBDC (Central Bank Digital Currency) di masa depan. Bahkan 61 persen responden menyatakan ingin menggunakan stablecoin untuk mengirimkan uang ke teman dan keluarga.

Untuk adopsi DeFi, 1 dari 3 responden pernah melakukan trading di platform DEX, tetapi hanya 1 dari 8 responden yang pernah menggunakan layanan pinjaman DeFi.

Melirik ke pasar NFT, sebanyak 31 persen responden menyatakan pernah berjual beli NFT, dan hanya 20 persen responden menyatakan tidak berminat. Sedangkan 48 persen responden yang belum pernah merambah NFT menunjukkan minat dalam NFT di masa depan.

Ikhwan juga menyebutkan, kepercayaan dan harapan investor yang besar terhadap masa depan Bitcoin dan aset kripto, dapat mendorong kembali sentimen bullish (tren menguat) pasar kripto di masa mendatang.

Baca juga: Bappebti Resmi Hentikan Perdagangan Token FTX di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com