Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namanya Dicatut dalam Kasus Ratusan Mahasiswa IPB Terjerat Pinjol, Kredivo Buka Suara

Kompas.com - 20/11/2022, 09:07 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kabar kasus sejumlah mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terlilit kasus pinjaman online (pinjol) sedang hangat dibicarakan. Kerugian akibat pinjol ini mencapai miliaran rupiah.

Sebagaimana diketahui, tersangka berinisial SA (29) diduga melakukan penipuan dan penggelapan berkedok investasi terhadap 317 orang. Dari jumlah tersebut, 116 orang merupakan mahasiswa IPB.

Polres Bogor menyebut total kerugian para korban mencapai Rp2,3 miliar. Masing-masing korban investasi bodong itu mengalami nominal kerugian beragam, mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 20 juta.

Dari beberapa platform resmi pinjol, nama PT FinAccel Finance Indonesia (Kredivo) jadi salah satu yang disebut.

Baca juga: Satu Galon Berapa Liter Air? Ini Cara Menghitungnya

Penjelasan Kredivo

VP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari mengatakan, pihaknya saat ini sedang menginvestigasi kasus tersebut lebih lanjut.

"Kami sedang menginvestigasi kasus ini lebih lanjut, dan sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ujar Indina dalam keterangan resmi, Minggu (20/11/2022).

Indina menambahkan, berdasarkan investigasi awal terdapat indikasi kegiatan penipuan terencana terhadap para mahasiswa IPB.

"Sebagai perusahaan pembiayaan yang sudah berizin dan diawasi OJK, kami bertanggung jawab dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak terkait dalam penyelesaian hal ini," imbuh dia.

Baca juga: 100 Gram Berapa Ons?

Lebih lanjut, Indina menjelaskan, pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit.

Tujuannya, agar konsumen dapat lebih bijak dalam memanfaatkan akses pinjaman sesuai dengan kemampuan finansialnya masing-masing.

"Kami juga turut mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda mengenai literasi keuangan dan literasi digital agar mewujudkan sektor keuangan digital yang lebih kondusif dan tumbuh berkelanjutan," ujar Indina.

Sebagai informasi saja, para korban diming-imingi pelaku SA hanya lewat komunikasi melalui aplikasi Zoom Pelaku disebut tidak pernah datang ke kampus secara langsung.

Baca juga: 1 Kg Berapa Ons? Ini Hitungan Mudahnya

Selain dari zoom, pelaku dan para mahasiswa kemudian berkomunikasi lewat grup. Pelaku kemudian menjelaskan tentang semacam konsep bisnis dengan keuntungan yang ditawarkan 10-15 persen.

Awal mula pelaku menyasar ke mahasiswa kampus pertanian itu karena memiliki kenalan dengan salah satu korban yang merupakan kakak tingkat. Para korban juga berasal dari berbagai tingkatan semester yang dikumpulkan dalam satu grup untuk komunikasi.

Para korban tertarik dengan tawaran keuntungan investasi sebesar 10 sampai 15 persen dari setiap transaksi. Selain itu juga ada motif ingin menambah uang saku dan bukan untuk menambah dana kegiatan kampus.

Baca juga: 1 Kg Berapa Ons? Begini Cara Hitungannya

(Penulis: Agustinus Rangga Respati | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com