JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya mendukung kesuksesan Indonesia dalam Presidensi G20, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memacu pengembangan pelabuhan berwawasan lingkungan (green port) secara berkelanjutan.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, ASDP berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip usaha di bidang angkutan kapal ferry penyeberangan dan kepelabuhan yang berwawasan lingkungan secara berkelanjutan.
Menurut dia, hal ini tentu sejalan dengan perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger", dengan tiga isu utama yang memerlukan penanganan secara global, yakni kesehatan yang inklusif, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital.
Baca juga: ASDP Siapkan 61 Kapal untuk Angkut 3,45 Juta Penumpang Saat Libur Akhir Tahun
"Sebagai perusahaan transportasi, tentunya ASDP berkaitan dengan emisi karbon, sehingga ASDP pun berkomitmen menerapkan prinsip usaha berwawasan lingkungan di berbagai bidang mulai manajemen, penyeberangan, dan kapal," ujarnya dalam siaran persnya, Minggu (20/11/2022).
Lebih lanjut Shelvy mengatakan, prinsip hijau tersebut juga sesuai dengan misi ASDP untuk menerapkan standar lingkungan, yang berkelanjutan serta agenda Paris Agreement, yang menargetkan Indonesia mengurangi emisi karbon sampai 29 persen pada 2030.
Menurut Shelvy, sebagai upaya mewujudkan green port tersebut, ASDP melakukan sejumlah langkah-langkah diantaranya, melalui anak usaha PT Indonesia Ferry Property (IFPRO), ASDP telah mengembangkan instalasi panel surya atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Terminal Eksekutif Sosoro Pelabuhan Merak, Banten, dan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Pemasangan instalasi panel surya tersebut bekerja sama dengan PT Surya Energi Indotama (SEI), anak usaha PT Len Industri (Persero) yang menggunakan sistem PLTS on-grid.
"Hal ini merupakan bentuk kolaborasi dalam untuk mendukung program pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat," katanya.
Baca juga: Digitalisasi Layanan Tiket Mampu Tingkatkan Kinerja ASDP
Kapasitas terpasang PLTS di Soroso Merak mencapai 324 kWp dan 189 kWp di Anjungan Agung Bakauheni atau totalnya mencapai 513 kWp.
"Daya terpasang ini mencakup sepertiga dari total kebutuhan daya di masing-masing terminal dan masih dapat dikembangkan lagi ke depan," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.