Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Gede Suama yang Kebanjiran Order Laundry Selama KTT G20 Bali

Kompas.com - 21/11/2022, 12:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Perhelatan Presidensi G20 Indonesia telah berakhir, ditutup dengan puncak pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 20 di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November. Ternyata, dampak dari perhelatan G20 turut dirasakan oleh pelaku usaha kecil di Bali.

Seperti yang dialami oleh Gede Suama, pemilik layanan penatu atau laundry rumahan bernama Yudi Laundry di sekitar kawasan Nusa Dua. Ia mengaku, pengguna jasanya meningkat pesat selama masa berlangsungnya G20 di Bali.

Suama mengatakan, tren peningkatan pesanan jasa laundry-nya mulai meningkat sejak awal November 2022, namun permintaannya semakin pesat mulai 11 November 2022. Menurutnya, ia bisa mengerjakan cucian mencapai 1.500 item per hari.

Baca juga: Pengamat Transportasi: Euforia Kendaraan Listrik Jangan Hanya Berhenti Sampai KTT G20

"Saya sepanjang event ini, dari tanggal 11 November itu bisa 1.500-an item, sebelum ada G20 mungkin paling banyak 500-an item. Jadi naik 200 persen," ungkapnya saat ditemui Kompas.com beberapa hari lalu, dikutip Senin (21/11/2022).

Ia mengaku, lonjakan cucian itu tak lepas dari layanan laundry-nya yang menjadi vendor di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), lokasi di mana berlangsungnya sejumlah acara G20, salah satunya Business 20 atau B20.

Menurut Suama yang sudah 10 tahun menjadi vendor di BNDCC, seiring adanya perhelatan G20, jumlah pekerja di gedung pertemuan itu bertambah sehingga permintaan mencuci seragam para pekerja di sana pun meningkat.

Baca juga: Mengenal Endek Bali yang Dikenakan Para Pemimpin Negara di KTT G20


Dia bilang, sekali angkut cucian dari BNDCC bisa mencapai 500 item, padahal biasanya paling banyak hanya 100 item. Seiring dengan permintaan yang meningkat, ia mengambil cucian kotor sembari menaruh cucian bersih umumnya dua kali, yakni pada pukul 03.00 Wita dan 17.00 Wita.

"Sekali ambil bisa banyak, karena kan ada baju, sarung, saput, selendang, dan lainnya. Jadi sekali angkut bisa sampai 500 item," ungkap Suama.

Ia mengakui, pada masa G20 itu, untuk masuk ke kawasan Nusa Dua cukup sulit karena penjagaannya yang ketat. Namun, sebagai vendor dari BNDCC, ia mendapatkan id card juga stiker untuk mobilnya yang menjadi aksesnya untuk bisa keluar masuk kawasan tersebut.

Selain dari pesanan BNDCC, kata Suama, permintaan layanan laundry-nya meningkat seiring banyaknya tamu G20 di hotel sekitaran kawasan Nusa Dua yang menggunakan jasanya. Cuciannya juga berasal dari outlet yang dimilikinya di wilayah Benoa.

Baca juga: Menteri PUPR Jadi Fotografer Dadakan di KTT G20, Tagar Pak Bas Trending di Twitter

Salah satu pekerja di 'Yudi Laundry' sedang menggosok pakaian menggunakan setrika uap. Gede Suama, pemilik layanan penatu 'Yudi Laundry', mengaku alami kenaikan orderan hingga 200 persen karena perhelatan G20 di Bali.KOMPAS.com/YOHANA ARTHA ULY Salah satu pekerja di 'Yudi Laundry' sedang menggosok pakaian menggunakan setrika uap. Gede Suama, pemilik layanan penatu 'Yudi Laundry', mengaku alami kenaikan orderan hingga 200 persen karena perhelatan G20 di Bali.

"Jadi di Benoa itu cuma taruh di-outlet terus dioper ke sini, cucinya di sini. Perbandingannya 1:4, Benoa satu, di sini empat, jadi memang lebih banyak cuciannya dari outlet sini," jelas dia.

Untuk menyelesaikan banyak pesanan laundry dengan tepat waktu, setidaknya ada tujuh orang yang dikerahkan di Yudi Laundry. Suama mengatakan tiga orang merupakan pekerjanya, sementara sisanya yang membantu adalah dia, istrinya, serta dua anakya.

Mereka membagi tugas, mulai dari bagian memilah cucian, mencuci, mengeringkan, menyetrika, mengemas, hingga melayani pelanggan yang mengantar atau mengambil pakaiannya.

"Anak-anak saya minta untuk bantuin dulu, mereka bantu pilah-pilahin sama kancing-kancingin bajun," imbuh dia.

Baca juga: Siapa William Katuari, Pemilik Hotel Apurva Kempinski Tempat KTT G20?

Suama mengatakan, seiring banyaknya permintaan laundry, sejak 2 November 2022 sudah tidur di outlet-nya untuk bisa merampungkan cucian pelanggannya. Ia ingin seluruh pesanan rampung tepat waktu.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com