Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal PHK Massal di "Startup", Komut Telkom: Tidak Ada Bisnis 100 Persen Untung Terus

Kompas.com - 21/11/2022, 14:12 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Komisaris Utama (Komut) PT Telkom Bambang Brodjonegoro menilai fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di perusahaan rintisan (startup) sebagai bagian dari proses bisnis.

"Kalau hari-hari ini, ada berita negatif mengenai PHK di startup atau perusahaan-perusahaan digital, itu proses. Artinya, dalam bisnis, apalagi pengusaha tahu persis tidak ada bisnis yang seratus persen untung terus selama hidup. Pasti ada up and down (turun naik kondisi usaha)," katanya dalam acara Indonesia Development Forum (IDF), di Bali, Senin (21/11/2022).

Menurut Bambang, para pebisnis yang belum mampu mengembangkan usahanya akan mengalami koreksi. Namun demikian, perusahaan digital tetap diyakini sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi pada 2024.

Baca juga: Alasan di Balik PHK Karyawan Jasindo, Manajemen: untuk Perbaikan SDM


"Tentunya ini sebagai koreksi, barangkali ada perbaikan startup-nya di Indonesia. Tapi, for sure itu adalah solusi salah satu potensi pertumbuhan 2024, sebagai alternatif growth. Kita butuh lebih banyak entrepreneurs," ucapnya.

Lebih lanjut, Komisaris Utama PT Telkom ini bilang, Indonesia masuk 10 besar negara dengan jumlah startup terbanyak. Hal inilah menjadi modal pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Dengan market yang besar, growing ditambah dengan entrepreneurship kita harapkan semakin kuat. Tapi bukan ekonomi domestik konvensional saja yang tumbuh, tetapi juga ekonomi digital," kata Bambang Brodjonegoro.

Diberitakan sebelumnya, akhir-akhir ini beberapa perusahaan rintisan berbasis digital melakukan PHK, seperti Shopee, GoTo, Ruangguru, Zenius, JD.ID, dan Tanihub. Alasan perusahaan melakukan PHK tak lain adanya ketidakpastian pasar global.

Baca juga: Penjelasan CEO Ruangguru soal PHK Ratusan Karyawan, Akui Gagal Antisipasi Situasi Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com