Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Kopi Tanggamus Lampung Didorong Tingkatkan Perekonomian Melalui Program Rumah Belajar dan Geowisata

Kompas.com - 21/11/2022, 15:07 WIB
Aprillia Ika

Editor

LAMPUNG, KOMPAS.com - Petani kopi di wilayah Tanggamus, Lampung, didorong untuk terus meningkatkan perekonomiannya melalui program Rumah Belajar dan Geowisata.

Program ini inisiatif PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Ulubelu di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

program ini selain bertujuan meningkatkan perekonomian petani kopi di Ulubelu, tapi juga mengedukasi petani kopi agar peduli lingkungan Petani juga harus sadar dan peduli lingkungan agar kegiatan pertanian mereka bisa terus berlangsung dengan baik.

Untuk pembangunan Rumah Belajar Kopi di Pekon Sukamaju, Ulubelu, PGE menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas petani kopi sehingga dihasilkan kopi yang berkualitas dan harga jualnya pun naik.

Baca juga: Warga Desa Ini Jadi Lebih Sejahtera Usai Pindah Haluan Jadi Petani Kopi

"Petani kopi harus fokus pada kualitas, bukan hanya kuantitas. Dengan begitu volume penanaman kopi di hutan lindung pun dapat dikurangi. Hutan lindung pun kembali pada fungsi semula," kata Andi Joko Nugroho, General Manager PGE Area Ulubelu, melalui keterangannya, Senin (21/11/2022).

Sebelumnya, berdasarkan data Social Mapping 2019 oleh Universitas Gadjah Mada, sebanyak 83,33 persen masyarakat Ulubelu berprofesi sebagai petani kopi. Dari data tersebut, diketahui tidak sedikit petani kopi yang melakukan penanaman kopi di hutan lindung.

Kendati telah dilengkapi dengan Surat Izin Usaha Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (SIUPHKm), penanaman kopi di hutan lindung akan mengurangi fungsi pokok dari hutan lindung yaitu sebagai penyangga kehidupan seperti mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, dan memelihara kesuburan tanah.

Baca juga: Guru Besar Unila Sebut Pembentukan Korporasi Petani Kopi yang Dilakukan Kementan Sudah Tepat Sasaran

Petani kopi Tanggamus Lampung. DOK. PGE Ulubelu Petani kopi Tanggamus Lampung.

Program Geowisata

Kemudian untuk program Geowisata, PGE menggandeng Universitas Bakrie (Ubakrie), Jakarta dalam program Matching Fund Kedaireka Kemendikbudristek. Program ini yakni program Geotourism-Coffee, di Kantor Pusat di Kacamatan Ulu Belu, Tanggamus.

Program Geotourism-Coffe ini terdiri atas pelatihan peningkatan kapasitas organisasi desa wisata melalui berbagai pelatihan serta pendampingan, merintis pendirian Lab Geowisata Kopi sebagai pusat informasi dan edukasi mengenai energi geothermal. "Selain itu, kopi robusta Lampung, serta Bimtek dan sertifikasi Pemandu Geowisata," ujar Andi.

“Kami berharap kegiatan Geowisata-Coffee itu bisa menghasilkan, yaitu pemetaan potensi program dan produk wisata, optimalisasi kapabilitas kelompok desa wisata, dan petani kopi," tambah Eli Jamilah, Ketua Pelaksana Matching Fund Kedaireka 2022.

Baca juga: Sistem Wanatani Diyakini Bisa Dongkrak Pendapatan Petani Kopi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com