Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bisnis Cerutu Golden Djawa dari Jember, "Mejeng" di Pagelaran KTT G20

Kompas.com - 21/11/2022, 15:13 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak perlu jauh-jauh ke Kuba untuk menikmati cerutu terbaik di dunia. Pasalnya di Jember ada produk serupa yang bahkan menurut maestro jazz Idang Rasjdi lebih baik dari Kuba.

Kota Jember dikenal sebagai kota tembakau yang kualitasnya sudah diakui di kancah dunia.

Dari kota tembakau tersebut, Jember pun dikenal sebagai salah satu penghasil cerutu di terbaik di dunia. Cita rasa Cerutu Jember ini konon tak kalah dengan cerutu asal Kuba, Amerika Selatan.

Salah satu produsennya adalah Golden Djawa, anak perusahaan PTPN X itu berhasil menduniakan kenikmatan cerutu Jember hingga ke Eropa.

Pemilihan bahan baku sampai proses produksi yang dilakukan secara handmade adalah kunci produk Golden Djawa menjadi cerutu kelas premium kualitas ekspor.

Baca juga: Produk Ekspor RI yang Dilepas Jokowi, Ada Cerutu hingga Cengkeh

Rizal selaku penanggung jawab PTPN X pada produk gula dan tembakau mengungkapkan proses pembuatan cerutu ini mengalami proses panjang.

“Prosesnya mengalami tahapan seperti bayi, jadi mulai dari penanaman, pemetikan, sampai ke pengolahan, diproses kemudian diracik, seluruh prosesnya dilakukan secara handmade jadi memang benar-benar menghasilkan produk kualitas premium,” kata Rizal dalam keterangan pers, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Cerita Gede Suama yang Kebanjiran Order Laundry Selama KTT G20 Bali

 

Kembangkan koperasi

Bukan hanya berhasil menciptakan produk kelas ekspor, Golden Djawa juga memberdayakan ekonomi rakyat melalui Koperasi Produsen Kertanegara.


Sekarang, koperasi ini memiliki 10.000 anggota dengan 6.000 anggota koperasi yang turut terlibat langsung dalam proses produksi. 

“Setidaknya ada 6.000 anggota koperasi yang terlibat untuk membuat 1 buah cerutu. Keterlibatan Koperasi Produsen Kertanegara pada proses produksi diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Rizal.

Baca juga: Mengenal Endek Bali yang Dikenakan Para Pemimpin Negara di KTT G20

 

Future SMEs Village

Melalui ajang Future SMEs Village sebagai side event dari Presidensi G20 Indonesia, cerutu buatan Golden Djawa ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para delegasi anggota G20 dengan menampilkan produk-produk premium buatan dalam negeri.

Golden Djawa memiliki harapan besar pada ajang G20 ini agar branding “proudly premium product from Indonesia” semakin mendunia.

Selain keinginan agar Indonesia dikenal memliki produk cerutu kelas premium yang bisa dibanggakan di level internasional.

“Kita harus memperkenalkan kepada perwakilan negara G20 bahwa kita punya cigar yang bisa mewakili cigar diplomasi atau cigar lifestyle, yang selama ini identik ke Amerika Latin dan Eropa,” terang dia.

Sebagai informasi, Future SMEs Village yang diselenggarakan pada 10-19 November 2022 sebagai rangkaian side event G20 itu mampu membawa Golden Djawa untuk bisa memperoleh partnership dan relationship dengan konsumen maupun mitra bisnis untuk mengembangkan usaha ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com