Pasalnya, tahun 2023 diperkirakan kondisi ketegangan geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina, perang dagang AS-Tiongkok, dan geopolitik di Taiwan masih akan terus bergejolak. Ditambah adanya perpanjangan lockdown di Tiongkok hingga Semester I 2023.
"Kondisi winter tahun ini belum yang terburuk, tahun depan yang terburuk karena memang ini berkaitan dengan kondisi geopolitik, fragmentasi politik, ekonomi, dan investasi adalah slowing growth atau pertumbuhan yang melambat," jelasnya.
2. Inflasi yang tinggi
Perry menjelaskan, tahun ini berbagai negara maju mengalami lonjakan inflasi, seperti AS yang mendekati 8,8 persen, Eropa 10 persen, dan Inggris mendekati 11 persen. Hal ini membuat tingkat inflasi global menjadi sebesar 9,2 persen di 2022.
Lonjakan inflasi global ini terjadi karena harga energi melambung tinggi akibat tidak adanya pasokan energi akibat perang Rusia dan Ukraina serta ketegangan geopolitik lainnya.
Kemudian, perang dan tensi geopolitik juga menyebabkan inflasi pangan karena rantai pasok menjadi terganggu. Bahkan di beberapa negara sampai terjadi krisis pangan.
3. Tren suku bunga tinggi untuk waktu yang lama
Lantaran terjadi inflasi yang tinggi tersebut, berbagai bank sentral berlomba menaikkan suku bunga acuan untuk meredam lonjakan inflasi. Hal inilah yang memicu tren suku bunga acuan tinggi dan diperkirakan akan berlangsung lama.
"Karena inflasinya dari sisi supply dari energi dan pangan, belum tentu inflasinya segera turun sehingga kenapa kejar-kejaran antara menaikkan suku bunga dan inflasi yang tinggi," jelas Perry.
Bank sentral AS (The Fed) menjadi salah satu bank sentral yang secara agresif menaikkan suku bunga acuan di 2022. Tercatat The Fed telah enam kali menaikkan suku bunga acuan dengan total kenaikan 375 basis poin (bps) menjadi di kisaran 3,75-4 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.