Dengan peningkatan itu, Rahmad melanjutkan bahwa PKT telah membantu menyejahterakan petani lewat keuntungan hasil panen yang juga ikut meningkat dengan rata-rata mencapai 121 persen.
“Ke depan, Makmur akan terus dikembangkan melalui tiga hal, yaitu permodalan, offtaker, dan pengembangan program,” ujar Rahmad.
Baca juga: Unggul di Penerapan ESG, Pupuk Kaltim Raih Dua Penghargaan Beruntun
Adapun permodalan disiapkan melalui lembaga keuangan alternatif, seperti koperasi, distributor financing, dan financial technology (fintech). Selain itu, PKT memastikan dukungan bank kantor pusat agar pencairan pinjaman kepada para petani bisa selesai tepat waktu.
Selanjutnya, pengembangan offtaker dilakukan agar para petani mendapatkan penjamin komoditas yang kuat secara finansial. PKT juga akan memastikan kualitas hasil panen terjaga dengan menyediakan mesin pengawet hasil panen.
Lalu, PKT akan melakukan pengembangan program dengan menetapkan program Makmur untuk tanaman pangan dan perkebunan di wilayah Sulawesi, Kalimantan, Jawa, serta Bali dan Nusa Tenggara atau Bali Nusra.
Dengan berbagai inisiasi dan inovasi yang dilakukan, Rahmad menegaskan bahwa PKT siap menantang pasar global yang penuh dengan dinamika. Terlebih, PKT telah menerapkan strategi mitigasi kondisi pasar global pada 2022 guna menjaga stabilitas rantai pasok dan kinerja.
“Kami telah merencanakan beberapa mitigasi, seperti mengamankan pasokan bahan baku dan penjajakan sumber pemasok bahan baku dari berbagai negara alternatif,” ucap Rahmad.
Selain itu, PKT juga akan melakukan efisiensi yang tidak hanya berfokus pada cost leadership, tetapi juga dengan memaksimalkan infrastruktur yang ada di seluruh rantai bisnis, terutama rantai pasok.
Baca juga: Pupuk Kaltim Bantu Petani Kembangkan Usaha Pertanian lewat Program Ini
“Kami juga akan meningkatkan kapasitas di pelabuhan dan infrastruktur yang dimiliki perusahaan serta menambah kapasitas produksi. Intinya, PKT akan memastikan pasokan terus terjaga,” ucap Rahmat.
Sejumlah rencana program juga telah direncanakan oleh PKT dalam bingkai roadmap yang dirancang untuk 40 tahun ke depan.
“Kami akan mengembangkan hilirisasi industri petrokimia yang berbasis renewable resources guna mencapai dominasi pasar di wilayah Asia Pasifik melalui (penerapan) Growth Strategy,” ucap Rahmad.
Sebagai informasi, Growth Strategy sendiri dibagi menjadi 3 pilar, yaitu Operational and Supply Chain Excellence, Diversification Excellence, dan Geographical Expansion Excellence. Rahmad optimistis, dengan target yang jelas dan semangat yang besar, PKT mampu membawa industri petrokimia Indonesia bersaing di pasar Asia Pasifik dalam 5 tahun ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.