Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
AGROINDUSTRI

Siap Jadi Pemain Global, Pupuk Kaltim Dukung Ekspansi Pupuk Indonesia ke Timur Tengah

Kompas.com - 22/11/2022, 15:02 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Induk perusahaan PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Pupuk Indonesia (Persero), melebarkan sayap usaha dengan meresmikan kantor perwakilan operasional di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Senin (31/10/2022).

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari pengimplementasian tiga pengembangan bisnis Pupuk Indonesia pada masa mendatangkan. Inisiatif pertama adalah memastikan Pupuk Indonesia unggul dalam operasional, termasuk efisiensi rantai pasok.

Inisiatif kedua terkait ketahanan dan optimalisasi pangan. Seperti diketahui, pupuk merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik.

Inisiatif ketiga adalah menjadikan Pupuk Indonesia sebagai salah satu produsen produk yang mengedepankan prinsip green and circular economy, yakni green ammonia dan green hydrogen. Dalam jangka menengah, perusahaan juga siap memproduksi blue ammonia serta blue hydrogen sebagai implementasi prinsip tersebut.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Pupuk Nasional Aman hingga Musim Panen Pertama 2023

Direktur Utama (Dirut) Pupuk Indonesia Bakir Pasaman mengatakan, Dubai dipilih karena memiliki reputasi sebagai kota terbaik di dunia untuk kemudahan berbisnis. Selain itu, lanjut Bakir, Dubai berada di lokasi strategis karena terletak di antara negara-negara Eropa dan Afrika.

“Sesuai arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir agar Pupuk Indonesia go global, kami melakukan ekspansi untuk mendekatkan diri pada pasar sekaligus mencari peluang bisnis lain, khususnya di bidang trading komoditas,” ujar Bakir dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (22/11/2022).

Pada masa mendatang, imbuh Bakir, kantor perwakilan Pupuk Indonesia di Dubai difungsikan untuk mendukung bisnis trading Pupuk Indonesia serta membuka peluang bagi anak perusahaan, termasuk PKT. Dengan begitu, jalur bisnis terbuka lebih luas untuk ekspor, khususnya urea dan amonia.

Bakir menambahkan, sepanjang 1 Januari 2022 hingga 31 Agustus 2022, PKT telah memproduksi pupuk urea sebanyak 63,43 persen dari target tahunan yang sebesar 3,42 juta ton. Adapun produksi amonia juga sudah mencapai 70,71 persen dari target 2,79 juta ton.

Baca juga: Komitmen Jaga Lingkungan, Festival Medhayoh Gunakan Bibit Pohon sebagai Tiket Nonton Konser

“Sebagian besar produk PKT tersebut menyasar pasar ekspor. Tentunya, setelah memastikan pupuk untuk kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi,” terang bakir.

Lebih lanjut Bakir menjelaskan, terkait ekspor, PKT juga membidik negara-negara yang terkena dampak perang Rusia-Ukraina dan kebijakan pembatasan ekspor pupuk dari China, seperti India dan negara-negara Eropa.

Meski begitu, PKT tetap mempertahankan pasar ekspor lain yang sudah berjalan, seperti negara di Asia Tenggara dan Asia Timur.

PKT juga akan memperluas pasar ke Australia, Meksiko, Amerika Serikat (AS), dan Amerika Selatan.

Baca juga: Unggul di Penerapan ESG, Pupuk Kaltim Raih Dua Penghargaan Beruntun

“Meski dua tahun terakhir kondisi perekonomian global cukup dinamis akibat pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina, PKT terbukti mampu memanfaatkan kondisi tersebut untuk menciptakan peluang serta pertumbuhan. Upaya ini diwujudkan dengan mengoptimalkan potensi keuntungan lokasi strategis sehingga dapat bersaing dengan negara-negara Asia Pasifik lain,” jelas Bakir.

Oleh karena itu, lanjut dia, pangsa pasar produk amonia dan urea yang telah menjadi komoditas ekspor unggulan PKT bisa meraup peluang baru untuk diekspor ke wilayah yang lebih luas melalui kantor perwakilan Pupuk Indonesia di Dubai.

Jika hal itu dapat tercapai, imbuh Bakir, perluasan akses terhadap ekspor produksi dan penguatan relasi bisnis internasional pun akan mengikuti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com