KOMPAS.com - Video kericuhan Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Munas HIPMI) ke XVII di Hotel Alila, Solo viral di media sosial. Dari tayangan video, beberapa peserta ribut dengan peserta lainnya. Adu jotos pun terjadi.
Hal ini bermula ketika ada perbedaan pendapat dari peserta hingga pimpinan sidang. Situasi sudah larut malam. Satu pihak menginginkan agar sidang dilanjutkan, namun di sisi lain ada yang meminta agar sidang ditunda sampai dengan sekarang.
Perdebatan yang tidak selesai dengan argumentasi berlanjut pada teriakan dan dorong-dorongan. Kondisi makin panas karena beberapa peserta terlibat adu jotos.
Keributan di Munas Hipmi sebenarnya bukan yang pertama kalinya terjadi. Kericuhan di Munas Hipmi 2022 di Solo mengingatkan pada peristiwa serupa yang terjadi pada 2015 di Munas XV Bandung.
Baca juga: Apa yang Sesungguhnya Terjadi di Sabah hingga Aset Petronas Disita?
Berlokasi di Trans Luxuri Hotel, Jalan Gatot Subroto, Bandung, baku hantam dan lempar-lemparan terjadi. Bahkan, satu peserta sempat melemparkan kursi ke arah podium.
Akhirnya, Munas Hipmi yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 1 Desember 2015 itu sempat berakhir deadlock.
"Deadlock, jadi belum bisa terpilih pengurus (Hipmi) yang baru," kata Harry Warganegara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi kala itu.
Sidang yang kala itu dipimpin oleh Alexander Yahya Datuk dihentikan untuk sementara sampai waktu yang belum bisa ditentukan.
Baca juga: Biaya Kereta Cepat Bengkak gara-gara Perhitungan China Salah
Keributan terjadi saat pelaksanaan munas diwarnai dengan banjir interupsi pada saat sidang mencapai pleno III yang salah satunya membahas AD/ART.
Para peserta munas saling berebut mikrofon untuk menyampaikan pendapatnya kepada pimpinan, Rabu dini hari. Di sinilah keributan terjadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.