Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Terus Tumbuh, GoTo Semakin Dekat Profitabilitas?

Kompas.com - 23/11/2022, 10:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan kenaikan kerugian yang signifikan hingga akhir kuartal III-2022. Namun demikian, hal ini dibarengi dengan pendapatan bersih perusahaan yang tumbuh pesat.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, GoTo membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 4,56 triliun pada kuartal III-2022 saja. Ini meningkat 140,1 persen dibanding kuartal sebelumnya sebesar Rp1,9 triliun.

Pertumbuhan pendapatan GoTo itu diikuti dengan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) GoTo yang meningkat 6,9 persen menjadi Rp 160,94 triliun dalam periode Juli-September 2022, dibandingkan Rp 150,53 triliun pada triwulan sebelumnya.

Baca juga: PHK 1.300 Karyawan, Berapa Penghematan Biaya yang Didapat GoTo?

Dengan demikian, secara year to date GTV GoTo bertambah 38,9 persen menjadi Rp 451,47 triliun. Ini kemudian mendongkrak pertumbuhan pendapatan kotor emiten teknologi itu.

Mengacu realisasi-realisasi tersebut, riset Mandiri Sekuritas menyimpulkan, GoTo berada di tren progresif menuju titik impas (breakeven) sebelum akhirnya berlanjut pada profitabilitas.

”Arah GoTo menuju profitabilitas bergerak lebih cepat dari ekspektasi dengan menyempitnya angka kerugian di 3Q22 (kuartal ketiga 2022) dan raihan GTV (Gross Transaction Value) yang mengejutkan meskipun ada tantangan pemotongan insentif dan hambatan makro,” tulis riset yang disusun analis Mandiri Sekuritas Adrian Joezer dan Ryan Aristo, dikutip Rabu (23/11/2022).

Pada kuartal ketiga tahun ini, rugi bersih GoTo memang berkurang 7 persen menjadi Rp 5,19 triliun dibandingkan Rp 7,17 triliun pada kuartal kedua 2022. Realisasi ini kemudian menguatkan Mandiri Sekuritas menilai GoTo lebih cepat mencapai titik impas yang kemungkinan terjadi pada pertengahan 2023.

Baca juga: Meski Pendapatan Naik, Kerugian GoTo Masih Meningkat

Riset ini juga melihat upaya efisiensi yang dilakukan GoTo. Berdasarkan proforma kuartal ketiga 2022, GoTo telah mengidentifikasi sebesar 14 persen potensi penghematan fixed-cash-opex. Penghematan yang teridentifikasi mencakup Rp 775 miliar dari tabungan terkait kepegawaian dan Rp 271 miliar dari tabungan non-kepegawaian.

GoTo sendiri mendapatkan rekomendasi BELI (BUY) oleh Mandiri Sekuritas dengan target harga (Target Price/TP) saham Rp 415 per saham. Menurut Mandiri Sekuritas, pemberat laju saham GoTo sejak IPO sampai November ini adalah salah satunya seiring dengan pengetatan moneter global.

"Namun menurut kami hasil kinerja kuartal ketiga 2022 telah sangat menunjukkan eksekusi GoTo untuk mencapai garis waktu profitabilitas yang lebih cepat," tulis riset tersebut.

Baca juga: PHK GoTo, CEO dan Manajemen Kembalikan Sebagian Gaji untuk Penghematan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com