Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertanian Sirkular di Sangasanga, dari Olah Pupuk Kotoran Unggas hingga Penyulingan Sereh

Kompas.com - 23/11/2022, 17:34 WIB
Aprillia Ika

Editor

KUTAI KARTANEGARA, KOMPAS.com - Untuk merevitalisasi lahan bekas tambang batu bara di Desa Sarijaya, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, dikembangkan program pertanian terpadu.

PT Pertamina EP Sangasanga Field (PEP Sangasanga Field) yang tergabung dalam Zona 9 Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina di lokasi tersebut menjalankan Pertanian Terpadu Sistem Inovasi Sosial Kelompok Setaria (TANTE SISKA).

Program TANTE SISKA sendiri dilaksanakan sejak 2019. Tahun ini, program pengembangan kegiatan pertanian dilakukan dengan skema ekonomi berputar (circular economy) serta sistem inovasi sosial PEP Sangasanga Field yang mengedepankan efisiensi dan pengembangan keanekaragaman produk secara ramah lingkungan.

Baca juga: Pupuk Bersubsidi Langka, Petani di Sumsel Diharapkan Produksi Pupuk Organik

“Salah satu upaya yang kami lakukan dalam merespons penurunan produktivitas dan hilangnya pendapatan masyarakat yang disebabkan oleh penutupan perusahaan tambang adalah dengan merevitalisasi lahan pasca tambang batubara menjadi lahan pertanian yang efektif,” ujar Gondo melalui keterangannya, Rabu (23/11/2022).

Ia mengatakan, sebanyak 16 petani mengelola pertanian terpadu, 114 anggota kelompok tani lainnya telah memiliki pengetahuan di bidang yang sama, serta sebanyak 677 penerima manfaat dari Program TANTE SISKA.

“Kami juga berkolaborasi dengan kelompok masyarakat, pemerintah, organisasi masyarakat sipil dan pemangku kepentingan lainnya. Beragam kegiatan seperti pengolahan pupuk, pembangungan pembibitan, dan penyulingan minyak atsiri dilakukan dalam program ini,” kata Gondo.

Baca juga: Kubedistik Binaan PEP Tarakan Dorong Difabel Mandiri di Bisnis Batik Ramah Lingkungan

Pupuk Organik

Tahun ini program TANTE SISKA mengembangkan sistem pertanian sirkularnya dengan membudidayakan unggas.

Kotoran unggas kemudian diolah sebagai campuran pupuk organik yang di produksi Kelompok Setaria. Pupuk unggas dinilai memiliki tingkat produktivitas yang relatif cepat untuk jenis sayuran yang memiliki jangka waktu panen relatif singkat seperti kangkung dan bayam.

“Upaya ini juga dilakukan dengan tujuan mendukung program Kementerian Pertanian untuk menggunakan pupuk organik sebagai nutrisi bagi pertumbuhan tanaman,” kata Gondo.

Baca juga: Harga Pupuk Lebih Tinggi dari Energi, Indef Dorong Pemerintah Perbesar Anggaran Pupuk Organik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com