JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan studi dari McKinsey, adanya otomatisasi akan menggantikan 23 juta pekerjaan di Indonesia pada 2030. Namun sisi positifnya, sebanyak 46 juta pekerjaan baru akan tercipta jika Indonesia mampu mengimbangi transformasi ini.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Arus Gunawan mengatakan, World Economic Forum (WEF) telah memperkirakan bahwa ada 10 keterampilan teratas yang dibutuhkan pada tahun 2025, yaitu kemampuan analitis, pemecahan masalah yang kompleks, kreativitas, dan orisinalitas.
Untuk memanfaatkan keuntungan dari mega tren ini, Indonesia harus meningkatkan produktivitas pekerjanya, termasuk di sektor indstri, ungkapnya. "Dengan pergeseran struktural tersebut, keterampilan yang dibutuhkan industri juga ikut berubah," katanya dalam siaran pers Kemenperin, Rabu (23/11/2022).
Menurut Arus, sebagai bagian integral dari arsitektur pendidikan nasional, pendidikan dan pelatihan vokasi (TVET) dapat meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) di Indonesia serta memastikan tenaga kerja memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi pekerjaan hari ini dan masa depan.
Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto menuturkan, pemerintah terus berupaya untuk merevitalisasi semua komponen sektor vokasi dan memastikannya berorientasi pada permintaan.
Ini akan dilakukan melalui sistem informasi pasar tenaga kerja, rebranding lembaga TVET, reformasi institusi dan fasilitas TVET, mendesain ulang program TVET, merevitalisasi infrastruktur, reorientasi sumber daya manusia, serta meningkatkan kerja sama dan kolaborasi di antara semua pemangku kepentingan.
Baca juga: 4 Soft Skill yang Perlu Dimiliki Para Pekerja
Sementara itu, Lead Advisers (Skills) Katalis, Clarice Campbell bilang, akan menempatkan penyedia keterampilan Australia ke platform digital Indonesia dan mengembangkan platform Indonesia-Australia Exchange. Pencari kerja Indonesia dapat melakukan re-skill atau up-skill dengan mengakses pelatihan online yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kerangka waktunya.
"Katalis berfokus untuk mendukung pekerja Indonesia untuk mendapatkan keterampilan yang mereka perlukan agar dapat melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik dengan membawa penyedia TVET Australia untuk mengisi kesenjangan konten dan penyampaian pelatihan," ujar Clarice.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.