Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tanah Mahal Jadi Alasan Rumah Subsidi Tidak Dibangun di Lokasi Strategis

Kompas.com - 24/11/2022, 12:50 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mengungkapkan alasan kenapa rumah subsidi dibangun jauh dari pusat kota dan fasilitas transportasi.

Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, alasannya karena harga lahan di wilayah perkotaan dengan infrastruktur yang memadai saat ini sangatlah mahal, sementara harga rumah subsidi hanya sekitar Rp 150 juta per rumah.

Untuk itu, biasanya developer rumah subsidi menyiasati dengan mencari lahan yang harga akuisisi lahannya sebesar Rp 300.000 per meter agar mereka bisa mendapatkan keuntungan meski sedikit.

Baca juga: Pemerintah Kaji Kenaikan Harga Rumah Subsidi

Sebab perlu diingat, developer tidak hanya membangun rumah, tetapi juga perlu membangun fasilitas umum, fasilitas sosial, mengurus perizinan, dan sebagainya.

"Harga (lahan per meter) Rp 300.000 itu hitungan mereka masih ada margin tipis, lebih dari itu sudah berat buat mereka," ujarnya saat RDP dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (24/11/2022).

Oleh karenanya, rumah subsidi semakin sulit dibangun di dekat perkotaan maupun fasilitas tarnsportasi seperti jalan tol atau stasiun.

"Infrastrukturnya semakin baik maka akan semakin sulit dilakukan rumah subsidi di area itu," kata Nixon.

Namun kondisi itu justru membuat masyarakat cenderung memaksakan diri membeli rumah yang jauh dari fasilitas transportasi karena harganya lebih terjangkau.

Baca juga: Apakah Rumah Subsidi Bisa Dikontrakkan atau Dijual Kembali?

Hal inilah yang menyebabkan banyak perumahan yang tidak ditempati oleh pemiliknya lantaran mereka tetap menyewa rumah di perkotaan karena lebih strategis.

BTN sendiri, kata Nixon, telah memberikan waktu maksimal 1 tahun agar debitur mau menempati rumah yang sudah dibeli. Dengan pertimbangan agar debitur bisa menyiapkan kepindahan mereka termasuk kepindahan sekolah anak.

"Biasanya kita kasih adjustment 1 tahun, bahkan lebih atas permohonan mereka," tukasnya.

Baca juga: Simak Syarat dan Cara Pengajuan KPR BTN 2022 untuk Beli Rumah Subsidi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com