Kedua, menggiatkan pendidikan vokasi atau kewirausahaan dengan harapan akan tumbuh para wirausaha baru berbekal keahlian yang diperoleh. Program ini juga tentu masih berkaitan dengan UMKM.
Ketiga, adanya program pembukaan lahan bagi masyarakat melalui perhutanan sosial sehingga masyarakat memiliki akses pada lahan.
Dengan cara ini diharapkan masyarakat dapat mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan untuk berusaha.
Keempat, pemerintah membuka keran investasi pada kawasan-kawasan ekonomi khusus. Harapannya dengan datangnya investor, maka akan menyerap pula tenaga kerja yang relatif banyak dengan adanya pembangunan di kawasan itu.
Kelima, program bantuan sosial (bansos) tetap akan digulirkan demi membantu masyarakat terdampak PHK serta masyarakat rentan dan miskin.
Namun demikian, beberapa strategi pemerintah di atas juga diharapkan dapat dieksekusi dengan baik di lapangan.
Sudah jamak kita dengar bahwa program-program pemerintah yang telah dirancang dengan sangat baik, tetapi kurang bagus pada saat implementasinya di lapangan.
Sebagai salah satu contoh adalah akuntabilitas dan keandalan data penerima bansos yang dikatakan masih kaca balau (cnbcindonesia.com; suara.com; 24 Mei 2022).
Hal ini tentu mencoreng niat baik pemerintah untuk membantu mengatasi dampak pandemi dan dampak PHK di masyarakat.
Pihak-pihak yang memanfaatkan bansos tentu harus disikat sampai ke akar-akarnya sehingga bansos dapat disalurkan kepada penerima secara tepat sasaran dan tidak ada penyelewengan lagi.
Di tengah situasi dan kabar resesi yang semakin santer, ada secercah cahaya di kegelapan bernama UMKM.
Saat ini pemerintah gencar mempromosikan UMKM dalam banyak event, baik lokal maupun internasional.
Misalnya dalam perhelatan Presidensi G20 Indonesia di Bali 15-16 November lalu, UMKM ternyata menjadi salah satu sektor yang kebagian rejeki relatif banyak.
Salah satu pusat oleh-oleh dilaporkan mengalami kenaikan penjualan yang signifikan, bahkan sebelum G20 digelar (kominfo.go.id, 10 November 2022).
UMKM adalah salah satu sektor yang dinilai kuat menghadapi berbagai gelombang krisis dan resesi ekonomi. Gejolak resesi, geopolitik, dan krisis dunia seolah tidak mempan untuk mencabut UMKM dari akarnya.