Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan OJK: Makin Banyak yang Investasi ke Pasar Modal, tapi Tidak Makin Ngerti...

Kompas.com - 25/11/2022, 06:10 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat akses masyarakat atau inklusi terhadap produk maupun jasa modal tercatat mengalami peningkatan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Namun, hal ini tidak disertai dengan pemahaman atau literasinya.

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan, tingkat inklusi keuangan di pasar modal mencapai 5,19 persen pada tahun ini. Angka tersebut meningkat jika dibanding posisi 2019 sebesar 1,55.

Akan tetapi, tingkat literasi pasar modal tercatat mengalami penyusutan dari 4,97 persen pada 2019 menjadi 4,11 persen pada 2022. Tingkat literasi tahun ini juga lebih rendah dibanding tahun 2016 sebesar 4,40 persen.

Baca juga: Ditopang Industri Reksa Dana, Jumlah Investor Pasar Modal Tembus 10 Juta

Data tersebut kemudian menjadi sorotan Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar. Sebab data itu menunjukan, jumlah investor yang terus meningkat tidak diikuti oleh pemahaman terkait pasar modal.

"(Tingkat inklusi pasar modal meningkat) itu kabar baik. Tapi bukan kabar yang sangat baik. Literasinya tidak naik. Artinya, masyarakat kita tidak makin ngerti walaupun mungkin investasi," tutur Mahendra, dalam CEO Networking 2022, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Minat Cari Dana Segar dari Pasar Modal Masih Tinggi, OJK: 99 Penawaran Umum Antre di BEI

Mahendra meminta agar para pemangku kepentingan terkait tidak hanya berfokus terhadap jumlah investor pasar modal yang terus meningkat, di mana beberapa waktu lalu telah menembus 10 juta. Menurutnya, tingkat literasi menjadi penting untuk meningkatkan kualitas investor nasional.

"Jadi ayo itu harus kita perbaiki dan harus kita dekati bersama. karena ini bukan hanya tentang 10 juta SID, tapi juga tentang kualitas 10 juta investor," katanya.

Baca juga: OJK Terbitkan 3 Peraturan Pasar Modal Baru, Bahas Apa Saja?

 


Asal tahu saja, meskipun jumlah investor pasar modal nasional terus bertambah, rata-rata nilai transaksi harian pasar modal RI masih kalah dengan Thailand. Padahal, jumlah investor di Negeri Gajah Putih lebih sedikit dari Indonesia.

"Ayo kita buat program khusus untuk peningkatan literasi inklusi keuangan dan seluruh kita mendukungnya," ucap Mahendra.

Baca juga: Memahami Laba Rugi Dalam Investasi Pasar Modal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com