Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 5 Ciri Penipuan Berkedok Investasi dari OJK

Kompas.com - 25/11/2022, 09:05 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewanti-wanti masyarakat agar tidak terjeblos pada penipuan berkedok investasi.

Dilansir dari Instagram layanan pengaduan dan pengaduan OJK @kontak157 Jumat (24/11/2022), masyarakat perlu berhati-hati dalam memilih produk keuangan.

Hal ini untuk menghindarkan masyarakat dari kerugian dan terjebak penipuan di kemudian hari.

"Jangan sampai kamu tertipu oleh penawaran dengan iming-iming tak masuk akal yang bikin menyesal," tulis unggahan tersebut.

Baca juga: Temuan OJK: Makin Banyak yang Investasi ke Pasar Modal, tapi Tidak Makin Ngerti...

Sekurang-kurangnya, terdapat lima hal yang dapat diperhatikan untuk dapat mengenali ciri-ciri penipuan berkedok penawaran investasi.

Pertama, waspadai pemberian penawaran dengan keuantungan besar dan tak masuk akal.

Kedua, perhatikan kembali ketika mendapat penawaran dengan janji pasti untung dan tanpa risiko.

Lalu, jangan sampai menerima penawaran ketikaprofil dan informasi perusahaan tidak jelas.

Keempat, perhatikan juga skema bisnis yang dijalankan. Skema bisnis yang tidak jelas dan tidak transparan merupakan indikasi kedok penipuan berkedok investasi.

Terakhir, kelima, perhatikan apakan sebuat usaha telah mengantongi izin usaha dari regulator terkait.

Baca juga: Waspada Penipuan Perbankan, Kenali Ciri-cirinya

 


Masyarakat yang menerima penawaran investasi perlu selalu mengingat prinsip 2L yakni legal dan logis.

Legal berarti memastikan perusahan dan produknya memiliki izin dari regulator.

Sementar logis mengacu pada rasionalitas imbal hasil yang ditawarkan.

Perlu dipastikan, apakah penawaran yang diberikan atau dijanjikan sebuah produk investasi masuk akal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com