Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Industrial Vocational 2022, Kemenperin Targetkan Penuhi Kebutuhan SDM Vokasi Industri

Kompas.com - 25/11/2022, 19:04 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menyelenggarakan Industrial Vocational Week (IVW) 2022. Acara ini merupakan serangkaian kegiatan bersama mitra industri dan mitra pembangunan dari dalam dan luar negeri dalam rangka mensosialisasikan kegiatan pengembangan SDM Industri melalui program vokasi industri.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, lewat program ini pihaknya berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dengan memperkuat sektor industri di Indonesia dan menyediakan tenaga kerja industri yang adaptif terhadap perkembangan teknologi industri.

“Kementerian Perindustrian menyadari bahwa penyediaan SDM kompeten merupakan bagian investasi pengembangan industri. Upaya perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi penting untuk menjembatani kebutuhan tersebut,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pembukaan Industrial Vocational Week (IVW) 2022, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: Penyebab Pengeluaran Masyarakat Indonesia untuk Kesehatan Sangat Rendah

Menperin Agus menuturkan, upaya ini juga sejalan agar Indonesia bisa keluar dari pendapatan menengah (middle income trap) menuju negara berpendapatan tinggi.

"Untuk mencapai negara berpendapatan tinggi, perlu didukungan pertumbuhan ekonomi yang jauh di atas tingkat rata-rata, inklusif, dan berkelanjutan. Untuk itulah pemerintah mencanangkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu strateginya dengan mendorong terlaksananya revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi," ungkap Agus.

Adapun target utama lewat program pendidikan dan pelatihan vokasi ini, lanjut dia, diharapkan bisa menghasilkan tenaga kerja yang selaras dengan kebutuhan industri dan juga mampu berkembang menjadi pengusaha mandiri.

Hal ini juga diamini oleh Kepala BPSDMI Arus Gunawan. Arus mengatakan, keberhasilan program pendidikan dan pelatihan vokasi adalah karena terjalinnya kemitraan antara lembaga pendidikan dan pelatihan dengan industri yang mengurangi permasalahan mismatch supply dan demand penyediaan SDM industri.

Baca juga: Ketika Putra Presiden Menyentil Penerbangan Nasional


”BPSDMI Kemenperin telah menyelenggarakan program-program memiliki best practice kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dan dunia Industri sehingga mismatch supply dan demand di unit pendidikan dan pelatihan industri tidak terjadi,” jelas Arus.

Dia memaparkan, berdasarkan data proyeksi Kementerian Perindustrian, kebutuhan SDM industri setiap tahunnya kini mencapai 682.000 orang, sementara jumlah tenaga kerja yang tersedia masih sangat sedikit.

Hal ini memicu Kemenperin untuk melakukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan vokasi nasional melalui pendidikan vokasi berupa SMK, Politeknik, Akademi Komunitas, penyelenggaraan diklat 3-in-1, program setara diploma satu, serta penguatan revitalisasi Link and Match SMK dan industri guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut.

“Kami juga tidak segan belajar dari negara-negara sahabat yang berhasil mengelola pendidikan vokasi yang baik dan terbangun sehingga kami juga mendapatkan best practice-nya,” ungkap dia.

Baca juga: Bos BEI: Papan Perdagangan Ekonomi Baru Meluncur 5 Desember 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com