Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Heryadi Silvianto
Dosen FIKOM UMN

Pengajar di FIKOM Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan praktisi kehumasan.

Piala Dunia, Antara Aktivasi Branding dan Kampanye Isu

Kompas.com - 27/11/2022, 06:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Meski sesama dari benua biru dan mengusung kebebasan berpendapat, sikap berbeda dilakukan Timnas Perancis dan Inggris.

Timnas Perancis menolak permintaan Menteri Olahraga Perancis, Amelie Oudea Castera yang menginginkan Skuat Les Bleus berkampanye mendukung komunitas LGBT di Piala Dunia 2022.

Pun dengan Timnas Inggris yang awalnya ngotot mendukung kampanye LGBT, kemudian melunak karena takut mendapat hukuman dari FIFA.

Di mata Pelatih Kepala Inggris Southgate masalah ancaman hukuman dari penggunaan ban kapten One Love itu sendiri tidak jelas.

Kampanye telah berfungsi sebagai informasi agar masyarakat lebih tanggap terhadap suatu pesan yang disampaikan, juga sebagai sarana informasi yang diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat.

Meskipun seruan olahraga untuk tetap menjadi ruang aman dari politik, Analysis Stephen Collinson dalam tulisannya “How World Cup politics explain the modern world” menegaskan sejak olahraga menjadi global selalu mencerminkan tren, konflik sosial, budaya dan agama.

Piala Dunia sebagai komunikasi strategis

Dalam foto Ronaldo dengan Messi komunikasi strategis memainkan peran penting dalam menciptakan citra jenama (brand Image) yang positif bagi sebuah produk.

Brand Image adalah kesan yang dimiliki konsumen tentang suatu jenama, yang terdiri dari atribut berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible).

Peran branding dalam komunikasi strategis adalah membangun dan mempertahankan reputasi positif.

Olahraga profesional berkembang menjadi komersil sebagai sebuah industri dan atlet tidak lagi dipandang hanya sebagai olahragawan, tetapi juga sebagai penghibur (entertainers), panutan (role models), komoditas dan public figure (Arai, 2013).

Dalam benak konsumen mengatur pemikiran tentang suatu jenama sedemikian rupa sehingga terbangun hubungan dengan merek tersebut, sama seperti membangun hubungan dengan orang lain melalui pengalaman nyata.

Jika konsumen memiliki pengalaman yang baik dengan suatu jenama, maka mereka cenderung menjadi pengguna setia jenama tersebut.

Konsep penting antara jenama dengan konsumen adalah tidak membedakan cara jenama melakukan kontak atau berhubungan dengan mereka.

Konsumen tidak terlalu memperhatikan perbedaan pesan yang mereka terima melalui channel berbayar (paid), earned, shared atau owned.

Yang terpenting bagi strategic communicator adalah seberapa banyak persinggungan/kontak dengan konsumen.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com