Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Literasi Pasar Modal Menyusut, BEI Genjot Edukasi

Kompas.com - 27/11/2022, 11:01 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat literasi pasar modal nasional mengalami penurunan pada tahun ini. Merespons hal tersebut, self regulatory organizations (SRO) pasar modal berencana untuk memasifkan kembali serangkaian program terkait edukasi pasar modal.

Salah satu langkah yang ditempuh oleh SRO yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) ialah melalui pemberian literasi kepada 5.000 tenaga kesehatan di Jawa Barat. Langkah ini dilakukan dengan dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT BJB Sekuritas Jawa Barat.

"Dengan pembekalan literasi keuangan, kami berharap mereka dapat turut menjadi pahlawan keuangan bagi keluarganya sendiri,” ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman di Bandung, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: Syarat dan Cara Pengajuan KPR Rumah Subsidi di Bank BTN

Sebagaimana diketahui, jumlah investor pasar modal nasional tumbuh secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. Tercatat hingga 9 November lalu, jumlah investor pasar modal telah mencapai 10.037.005 single investor identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.339.673 SID.

Namun, masih terdapat masyarakat, khususnya di Jawa Barat yang terjerat investasi bodong dan pinjaman ilegal. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan dan investasi pasar modal.

Adapun program literasi dan inklusi pasar modal ini akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan BEI Jawa Barat, didukung PT BJB Sekuritas Jawa Barat sebagai Perusahaan Efek Daerah pertama di Indonesia yang akan mencapai target sebanyak minimal 5.000 Tenaga Kesehatan.

"Sebagai upaya untuk meningkatkan literasi pasar modal, kami berusaha untuk terus bersinergi menggencarkan program-progam edukasi ke berbagai pihak," ujar Iman.

Baca juga: Soal Pariwisata Tidore, Luhut: Banyak Harta Karun yang Dapat Digali


Asal tahu saja, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukan, tingkat inklusi keuangan di pasar modal mencapai 5,19 persen pada tahun ini. Angka tersebut meningkat jika dibanding posisi 2019 sebesar 1,55.

Akan tetapi, tingkat literasi pasar modal tercatat mengalami penyusutan dari 4,97 persen pada 2019 menjadi 4,11 persen pada 2022. Tingkat literasi tahun ini juga lebih rendah dibanding tahun 2016 sebesar 4,40 persen.

Hal itu kemudian menjadi sorotan OJK. Pasalnya hal itu menunjukan, minat investasi sudah semakin tinggi, namun tidak disertai dengan pemahaman pasar modal.

"Jadi inklusi sudah jauh lebih tinggi, maju pesat,tapi literasi merangkak, meskipun kami sudah melakukan secara besar-besaran. Terbukti dengan masih banyaknya penipuan, berkedok investasi, pinjaman, dan macam-macam." ucap Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan, Djustini Septiana,

Baca juga: Daftar 10 Negara dengan Inflasi Pangan Tertinggi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com