Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Listrik di Indonesia Masih Tertinggal Dibandingkan Negara Tetangga

Kompas.com - 27/11/2022, 13:01 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan konsumsi listrik di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Oleh karena itu, pemerintah mengajak para pemangku kepentingan untuk turut meningkatkan elektrifikasi dan konsumsi listrik per kapita.

Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Ida Nuryatin Finahari mengatakan, dengan dukungan para stakeholder, diharapkan dapat mendorong pencapaian target yang ditetapkan yakni 1.268 kWh per kapita.

"Kami berharap mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan terkait program-program peningkatan elektrifikasi dan konsumsi listrik per kapita agar target sesuai Rencana Startegis Kementerian ESDM dapat tercapai," ungkap Ida dalam siaran pers, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: Mengenal Nikel, Logam yang Lagi Naik Daun Berkat Booming Mobil Listrik

Berdasarkan Rencana Strategis Kementerian ESDM tahun 2020-2024, pada tahun 2022, Konsumsi Listrik per Kapita ditargetkan dapat mencapai 1.268 kWh per kapita. Hingga September 2022 angka konsumsi listrik masih sebesar 1.169 kWh per kapita.

“Rata-rata konsumsi listrik di ASEAN sendiri sebesar 3.672 kWh per kapita di mana hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsumsi listrik di Indonesia masih cukup tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga," jelas Ida.

Ida menyebutkan dalam Rencana Strategis Kementerian ESDM, hingga tahun 2024 diharapkan angka konsumsi listrik per kapita Indonesia dapat mencapai 1.408 kWh per kapita.

"Dengan penambahan akses listrik kepada masyarakat dan penggunaan peralatan elektronik untuk kegiatan masyarakat, diharapkan terjadi peningkatan angka konsumsi listrik per kapita di Indonesia" kata Ida.

Baca juga: Kementerian BUMN Siapkan 10 Bus Listrik di TMII


EVP Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN (Persero) Munief Budiman mengatakan, PLN siap mendukung program pemerintah dalam meningkatkan konsumsi listrik melalui program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan Electrifying Agriculture.

"PLN hadir dalam pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis agrikultur melalui kemudahan suplai listrik untuk fasilitas pertanian, perikanan, pertanian dan peternakan," ujar Munief.

Ia menambahkan sampai dengan Oktober 2022 jumlah pelanggan Electrifying Agriculture adalah 191.783 pelanggan dengan total daya terpasang adalah 3.108,6 MVA dan konsumsi 4,26 TWh.

Baca juga: Soal Insentif Kendaraan Listrik, Menhub: Formatnya Lagi Dipikirkan, Kita Tak Ingin Salah Tempat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com