JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mempersiapkan diri untuk meredam kenaikan harga pangan jelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Untuk meredam kenaikan harga, pemerintah meminta pemerintah darah (pemda) menggunakan dana daerah untuk mendukung keperluan logistik. Hal ini juga merupakan salah satu upaya meredam kenaikan inflasi di akhir tahun nanti.
"Ada beberapa daerah yang belum menggunakan dana tersebut. Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) akan membuat surat, agar ini bisa dimanfaatkan dan kemudian beberapa hal yang menjadi catatan bahwa ke depan inflasi ini perlu ditangani secara lebih baik agar pertumbuhan ekonomi kita bisa berkualitas,” ungkap ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Minggu (27/11/2022).
Baca juga: Daftar 10 Negara dengan Inflasi Pangan Tertinggi
Airlangga juga menyampaikan arahan lainnya kepada daerah untuk melakukan perluasan kerja sama antar daerah (KAD) intra kawasan guna mengurangi disparitas harga dan mendistribusikan pasokan dari daerah surplus ke daerah defisit.
Selain itu, optimalisasi pelaksanaan operasi pasar atau bazar pangan murah maupun ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) juga perlu dilakukan untuk memastikan keterjangkauan harga dengan melibatkan berbagai stakeholders.
Airlangga juga meminta daerah dapat memanfaatkan platform perdagangan digital untuk memperpendek rantai pasok dan mempermudah akses ke konsumen.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ini Jurus Pemerintah Redam Kenaikan Harga Jelang Nataru
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.