Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Petani Demo ke Kantor Sri Mulyani Tolak Kenaikan Cukai Rokok, Ini Hasilnya

Kompas.com - 28/11/2022, 13:55 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menggelar unjuk rasa di depan kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta Pusat.

Salah satu tuntutannya adalah meminta kebijakan kenaikan cukai hasil tembakau atau cukai rokok di 2023 dan 2024 ditinjau kembali.

Para petani tembakau yang berdemo pun berharap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersedia menemui mereka secara langsung untuk mendengarkan aspirasi mereka.

Demo sudah dimulai sebelum pukul 09.00 WIB, dan setidaknya sekitar satu jam para petani tembakau berorasi menyampaikan aspirasinya di depan kantor Kemenkeu. Saat berorasi sempat terjadi aksi lempar botol ke dalam kantor Kemenkeu.

Baca juga: Benarkah Kenaikan Tarif Cukai Rokok Bisa Bikin Orang Berhenti Merokok?

Namun aksi lempar botol itu hanya berlangsung sebentar, sebab koordinator unjuk rasa meminta para demonstran untuk tenang dan menghentikan aksinya. Kondisi demo pun kembali kondusif dengan menyuarakan tuntutan mereka.

"Kami datang ke sini bermaksud agar ibu menteri mendengarkan langsung tidak berdasarkan data, tidak berdasarkan laporan, tetapi menemui perwakilan kami sehingga mengerti benar apa yang terjadi dengan kebijakan menaikkan cukai," ujar orator unjuk rasa di depan Kantor Kemenkeu, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Cukai Rokok Naik, 4 Tahun Petani Tembakau Kondisinya Terpuruk

 


Setelah sekitar satu jam berorasi, sebanyak 11 orang perwakilan petani yang berdemo pun diterima masuk oleh pihak Kemenkeu untuk menyampaikan aspirasinya.

Perwakilan APTI diterima oleh Sekretaris Jenderal Kemenkeu Heru Pambudi, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo, Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Direktorat Jenderal Bea Cukai Kemenkeu Nirwala Dwi Heryanto, serta Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Yohanes Joko.

Pertemuan itu berlangsung sekitar dua jam yakni dari pukul 09.30 WIB-11.30 WIB. Hasil pertemuan tersebut disampaikan secara langsung dihadapan para pendemo, baik oleh pihak perwakilan APTI maupun pihak Kemenkeu.

Heru Pambudi mengatakan, pihaknya telah mendengar dan mencatat semua aspirasi dari para petani tembakau. Para petani mengeluhkan terkait kebijakan kenaikan cukai hasil tembakau, serbuan tembakau impor, hingga persoalan subsidi pupuk untuk petani tembakau.

"Pemerintah mendengarkan dan mencatat semua, memperhatikan petani dari aspek misalnya masalah serbuan tembakau impor, masalah pupuk, masalah cukai, rokok ilegal, kertas buat bungkus rokok, semua sudah disampaikan secara gamblang dan kami mendiskusikannya," ujar Heru kepada para petani tembakau di depan Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2022).

Ia mengatakan, berbagai keluhan para petani tembakau itu tidak hanya melibatkan Kemenkeu, tetapi juga kementerian lainnya. Oleh sebab itu, dalam diskusi tersebut, disepakati bahwa akan dilakukan rapat lanjutan dengan kementerian terkait yang ditangani oleh pihak KSP, guna membahas aspirasi pada petani tembakau.

"Kesimpulannya, aspirasi tadi kami catat, karena sebagian itu adalah tanggung jawab Kemenkeu tapi sebagian dari kementerian lain. Maka Supaya aspirasi ini didengarkan secara menyeluruh, supaya tuntas, maka akan diundang rapat lanjutan oleh KSP biar langsung konkrit," ungkap dia.

Rencananya rapat lanjutan akan dilakukan pekan depan, yang bakal melibatkan berbagai kementerian terkait dan perwakilan ketua asosiasi APTI dari berbagai daerah. Meski demikian, terkait tanggal pasti dari rapat lanjutan masih akan dibahas kedua pihak.

"Jadi pada pertemuan tadi kita sepakat untuk mengundang perwakilan bapak-ibu semua, pimpinannya, minggu depan untuk duduk bersama difasilitasi oleh KSP," ucap Tenaga Ahli Utama KSP Yohanes Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com