BAYANG-bayang dampak pandemi Covid-19 sepertinya masih belum bisa lepas dari sektor jasa keuangan, khususnya industri asuransi jiwa.
Hal ini terlihat dari rilis Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) untuk periode semester 1 2022, di mana pendapatan premi bruto secara nasional masih terkoreksi nyaris 10 persen secara year on year.
Menurut rilis AAJI tersebut kontraksi ini disebabkan masih terkoreksinya produk-produk unit link yang masih signifikan. Di saat bersamaan pertumbuhan produk-produk tradisional atau proteksi juga belum maksimal.
Jika dianalisis secara lebih mendalam, maka kontraksi ini menjadi hal yang niscaya karena pandemi Covid-19 memengaruhi cara dan pola interaksi penjualan produk-produk asuransi jiwa yang sebelumnya sangat dipengaruhi jarak fisik dan geografis.
Pandemi Covid-19 telah mengubah hal-hal tersebut menjadi tren digitalisasi dan juga proses penjualan produk secara daring.
Memang saat ini industri asuransi jiwa telah berbenah. Ada kemajuan yang cukup baik di mana mayoritas perusahaan di industri asuransi jiwa telah mengembangkan teknologi dan interaksi jarak jauh.
Beberapa bahkan sudah memasuki era normal baru yang benar-benar baru, tidak hanya pola lama yang dibungkus dengan kemasan baru.
Hal ini tentu saja menggembirakan mengingat industri asuransi jiwa merupakan salah satu pilar penting sektor jasa keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah banyak sekali menelurkan regulasi baru agar industri asuransi jiwa tetap tumbuh secara sehat pada tahun-tahun mendatang.
Untuk mengatasi tantangan ini, industri asuransi jiwa perlu memikirkan kembali model bisnis yang lebih berkelanjutan dengan melihat pada tiga dimensi utama, yaitu pelanggan, tenaga penjual, dan sistem pendukung penjualan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.