Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Gandeng Inggris untuk Dorong Pencapaian Target Reduksi Emisi GRK

Kompas.com - 28/11/2022, 18:46 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana meluncurkan secara resmi Program MENTARI Efisiensi Energi (MENTARI EE).

Arifin mengatakan, adanya program MENTARI EE diharapkan dapat mendukung pencapaian target reduksi emisi gas rumah kaca (GRK) di Indonesia yang juga termasuk dalam subsektor efisiensi energi.

"Kami menyambut baik sekali Program MENTARI, dan Inggris juga mulai melakukan kegiatan-kegiatan pemasangan seperti PLTS beberapa waktu yang lalu di lakukan di Sumba Nusa Tenggara Timur," ujar Arifin dalam siaran pers, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Integrasi Manajemen Energi dan Digital untuk Wujudkan Bangunan Menjadi Smart Building

Arifin menambahkan, program ini merupakan tindak lanjut bersama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Inggris dalam Program UK Partnering for Accelerated Climate Transition. Program pengurangan gas rumah kaca juga dilakukan melalui program efisiensi di sektor bangunan gedung.

Arifin mengungkapkan, dukungan Pemerintah Inggris melalui program efisiensi energi ini karena upaya efisiensi energi merupakan langkah penting dan signifikan untuk mencapai target Net Zero Emissions.

Di sisi lain, Kementerian ESDM juga telah mengirimkan surat edaran kepada Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah agar sektor bangunan gedung, untuk segera mengimplementasi upaya konservasi energi.

"Efisiensi energi ini sangat penting dilakukan mengingat kejadian yang baru-baru ini terjadi krisis energi yang dampaknya dirasakan tidak hanya di tanah air, tetapi juga di seluruh dunia," jelas Arifin.

Baca juga: Pertemuan IOG 2022 Bali Bakal Bahas Peran Gas Bumi dalam Transisi Energi

Kesepakatan implementasi MENTARI EE ini merupakan bagian dari sejumlah kesepakatan yang ditandatangani di bulan November untuk memperdalam kerja sama Indonesia dan Inggris. Beberapa waktu lalu pada Konferensi Kepala Negara G20 tanggal 15 November di Bali juga diumumkan kesepakatan pendanaan untuk Indonesia Just Energy Transition Partnership.

Pemerintah Inggris mendukung inisiatif tersebut dengan pendanaan sejumlah 1 miliar dollar AS yang akan disalurkan melalui pinjaman Bank Dunia serta melalui perjanjian antara program MENTARI dan PT Sarana Multi Infrastruktur dalam bentuk skema investasi bersama untuk proyek-proyek energi terbarukan.

MENTARI EE memperluas kemitraan MENTARI yang telah berjalan sejak tahun 2020 yang telah merampungkan beberapa proyek seperti elektrifikasi dua desa di Sumba dengan panel surya dan sistem jaringan listrik berbasis baterai.

Owen Jenkins mengatakan, pemerintah Inggris berkomitmen mendanai kegiatan MENTARI EE dengan dukungan sejumlah GBP 2,7 juta dari UK Partnering for Accelerated Climate Transitions (UK PACT).

Baca juga: RI Masih Butuh Sektor Migas, Ini Peran ICIUOG 2022 Jembatani Transisi Energi

Dia bilang, untuk mendukung upaya Indonesia melakukan percepatan implementasi efisiensi energi, pihaknya akan mendukung dalam kaitannya dengan mereduksi emisi gas rumah kaca. Upaya ini juga dapat menurunkan biaya yang dikeluarkan konsumen untuk pemakaian energi.

“Inisiatif baru ini memperkaya kolaborasi antara dua negara dalam sektor energi yang telah dimulai melalui Kemitraan Inggris - Indonesia untuk Energi Rendah Karbon MENTARI. Program ini juga selaras dengan keterlibatan Pemerintah Inggris dalam Indonesia Just Energy Transition Partnership yang baru saja diluncurkan dalam pertemuan G20," ujar Owen Jenkins.

Dukungan MENTARI EE terdiri dari tiga proyek yang berjalan bersama diantaranya, The Integrated Energy Efficiency Programme for the Decarbonisation of Indonesia's Building Sector (INTENS). Kemudian, De-risking energy efficiency in Indonesia: pilot project for guarantees, serta Creating an energy efficiency ecosystem through multi-stakeholder partnership approach in Indonesia.

Baca juga: RI Masih Butuh Sektor Migas, Ini Peran ICIUOG 2022 Jembatani Transisi Energi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com