Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Grab: Mie Instan dan Nasi Goreng adalah Menu yang Paling Banyak Dipesan di GrabMart dan GrabFood

Kompas.com - 28/11/2022, 20:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Grab, lewat Laporan Grab: Tren Layanan Pesan-Antar Online di Indonesia 2022’ memotret tren belanja masyarakat di Indonesia baik dalam hal memesan makanan, berbelanja kebutuhan harian dan mencari hal baru.

Dalam laporan tersebut tercatat bahwa orang Indonesia keluar uang 54 Persen lebih banyak untuk pesan-antar makanan.

Dalam survei tersebut tercatat juga bahwa jenis makanan dan menu yang paling sering dipesan masyarakat di GrabMart dan GrabFood adalah mie instan dan nasi goreng.

Baca juga: Tutup GrabKitchen, Grab Akui Akan Ada PHK Belasan Karyawan

Dengan 10 bungkus terjual setiap menit di tahun 2022, mie instan menduduki posisi teratas dalam daftar barang yang sering dipesan di GrabMart, diikuti dengan bahan belanja harian lainnya, seperti sayur-sayuran, kopi, nasi, dan minyak goreng.

Sedangkan untuk industri kuliner, posisi teratas dari jenis makanan Indonesia yang paling sering dipesan di GrabFood masih ditempati oleh nasi goreng dan diikuti oleh teh, ayam goreng, ‘mie iblis’ dan udang keju.

Selain itu, dalam survei tersebut tercatat juga, 7 dari 10 responden mengatakan, layanan pesan-antar makanan merupakan aktivitas harian wajib pasca masa pandemi.

9 dari 10 merchant juga mengungkapkan layanan tersebut merupakan hal wajib bagi bisnis mereka.

Head of Marketing, GrabFood and GrabMart, Grab Indonesia, Hadi Surya Koe mengatakan, kebiasaan baru bagi banyak anggota masyarakat tersebut menjadi kesempatan tambahan bagi brand dan pelaku bisnis lainnya untuk menjangkau lebih banyak konsumen mereka di ranah online.

"Optimisme konsumen Indonesia dalam menggunakan layanan pesan-antar online sebagai aktivitas keseharian mereka akan terus meningkat, seperti yang terjadi pada negara-negara lain di Asia Tenggara. Menurut laporan terbaru ini, popularitas layanan pesan-antar online, baik untuk makanan atau belanja harian, terus meningkat bagi masyarakat di tahun ini. Oleh sebab itu, hal ini bisa menjadi kesempatan tambahan bagi brand dan pelaku bisnis lainnya untuk menjangkau lebih banyak konsumen mereka di ranah online," ujar Hadi dalam siaran persnya, dikutip Senin (29/11/2022).

Baca juga: Survei Grab: 7 dari 10 Orang Tetap Pakai Layanan Pesan-Antar Online Pasca Pandemi

Lebih lanjut Hadi memaparkan, di masa sekarang ini, konsumen Indonesia melakukan pemesanan makanan 1,5 kali lebih sering di GrabFood dan GrabMart jika dibandingkan dengan 3 tahun terakhir.

Hal ini menunjukkan bahwa tren layanan pesan-antar bukan merupakan tren musiman.

Dalam survei tersebut juga dipaparkan adanya peningkatan ketergantungan konsumen pada aplikasi layanan pesan-antar dengan kecenderungan untuk mengandalkan platform tersebut sebagai alat pencari dalam menemukan dan mencoba merchant yang belum pernah mereka kunjungi sebelumnya secara langsung.

Konsumen tidak hanya memesan lebih sering, tetapi juga menghabiskan lebih banyak uang untuk setiap pesanan. Secara regional, pengeluaran bulanan untuk layanan pesan-antar makanan dan belanja harian meningkat sebesar 30 persen lebih tinggi di bulan Mei 2022 dibandingkan dengan November 2021.

Di Indonesia, rata-rata jumlah uang yang dibelanjakan per pesanan di layanan GrabFood meningkat 54 persen dari tahun 2019 – 2022 dan jumlah pembelanjaan terbesar tahun ini mencapai Rp 9,9 juta.

Sedangkan untuk GrabMart, rata-rata jumlah pembelanjaan per pesanan tumbuh 90 persen, lebih besar dibandingkan tahun 2020.

Untuk diketahui laporan ini disusun berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kantar dan NielsenIQ mulai dari Januari-September 2022.

Ada sebanyak 20.000 pengguna layanan pesan-antar makanan dan belanja kebutuhan harian online yang diwawancari dalam survei tersebut.

Baca juga: Laporan Grab: Orang Indonesia Keluar Uang 54 Persen Lebih Banyak untuk Pesan-Antar Makanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com