Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firman El Amny Azra
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang belajar menulis.

Gelombang PHK dan Resiliensi Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 29/11/2022, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dampaknya dari inflasi tersebut adalah terjadinya penurunan daya beli masyarakat kelas menengah bawah.

Masalah penurunan daya beli di masyarakat kelas menengah bawah perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah karena jika dibiarkan akan mengakibatkan meningkatnya angka kemiskinan.

Peningkatan angka kemiskinan tersebut kemudian dapat berdampak pada penurunan kualitas kehidupan, peningkatan kriminalitas, peningkatan angka pengangguran dan masalah sosial lainnya yang dapat mengakibatkan ketidakstabilan politik.

Pemerintah sejatinya sudah menyadari potensi masalah tersebut dengan mengeluarkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Bantuan Sosial (Bansos) untuk kelompok masyarakat yang rawan terdampak kenaikan BBM.

Sayangnya penyaluran BLT masih jauh dari sempurna dengan banyaknya penerima yang salah sasaran, masyarakat miskin yang justru tidak dapat BLT hingga adanya kebocoran dalam penyaluran.

Kelemahan implementasi BLT tercermin dengan informasi dari Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden RI Suprayoga Hadi yang menyatakan terdapat 1,3 juta orang penerima BLT BBM salah sasaran.

Tidak hanya itu terdapat ketimpangan jumlah penerima BLT BBM dengan jumlah masyarakat miskin. Jumlah masyarakat miskin pada semester 1 2022, menurut data BPS, adalah sebesar 26,16 juta jiwa.

Sedangkan BLT BBM 2022 hanya disalurkan kepada 20,65 juta penerima. Artinya terdapat 5,5 juta penduduk miskin yang tidak mendapatkan BLT BBM tersebut.

Penyaluran bansos oleh pemerintah terhadap pekerja informal dan pengusaha UMKM juga cenderung kurang maksimal.

Hal ini karena mekanisme cara untuk mendapatkan bantuan yang cukup merepotkan dan tidak disosialisasikan dengan baik. Lain halnya dengan bantuan untuk pekerja formal yang secara otomatis diproses berdasarkan data dari BPJS Ketenagakerjaan.

Perbedaan kondisi masyarakat kelas menengah bawah dengan kelas menengah atas tersebut harus lebih diperhatikan oleh pemerintah.

Ketimpangan ekonomi sosial yang semakin melebar berpotensi menimbulkan berbagai masalah seperti disintegrasi sosial.

Joseph E. Stiglitz dalam buku The Price of Inequality: How Today's Divided Society Endangers Our Future menyatakan bahwa ketimpangan mengarah kepada pertumbuhan dan efisiensi yang lebih rendah.

Ketimpangan juga mengakibatkan kurangnya kesempatan untuk memaksimalkan potensi terbesar manusia sebuah bangsa.

Masalah tersebut menjadi semakin penting mengingat bonus demografi Indonesia hanya bermanfaat apabila masyarakat memiliki kesempatan yang baik untuk berkarya dan bekerja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com