Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Listrik Nasional Ke-77, Momentum Dorong Kelanjutan Transisi Energi

Kompas.com - 29/11/2022, 14:37 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah dan sejumlah masih fokus dalam mendorong transisi energi menuju net zero carbon 2060. Hal itu disampaikan saat memperingati Hari Listrik Nasional (HLN) ke-77.

Ketua Panitia HLN Noesita Indriani mengatakan, peringatan ini menjadi tindak lanjut G20 Summit khususnya subsektor kelistrikan.

“HLN ke-77 menghadirkan lebih dari 30 peneliti dan ahli di sektor energi dan ketenagalistrikan baik nasional maupun internasional akan berbagi informasi, pengetahuan, dan teknologi terkini serta lebih dari 30 exhibitor akan memamerkan teknologi-teknologi terakhir terkait Transisi Energi,” kata Noesita dalam siaran pers, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Soal Program Bagi-bagi Rice Cooker, Kementerian ESDM: Ini Bukan Saingan Kompor Listrik

Kegiatan HLN ke-77 juga melibatkan siswa SMA-SMK sederajat melalui perlombaan essay dengan tema kendaraan listrik yang diikuti oleh lebih dari 600 peserta dari seluruh Indonesia, kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Institut Teknologi PLN (IT PLN).

Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia atau MKI Evy Haryadi mengatakan, dengan mengusung Sub-Tema Utilizing The Decarbonization Flexible Technology For Grid Stability, peringatan HLN ke-77 diharapkan memberi penegasan bentuk dukungan tindak lanjut hasil-hasil G20 Summit dibidang Transisi Energi.

“Salah satu hasil G20 Summit adalah mekanisme transisi energi, dimana Indonesia mendapatkan komitmen dari Just Energy Transition Programme (JETP) sebesar 20 juta dollar AS. Para stakeholder juga bersiap mengimplementasikan Transisi Energi menuju NZE 2060 melalui pengembangan dan pemanfaatan EBT & Energi Bersih yang masif,” kata Evy

Baca juga: Konsumsi Listrik di Indonesia Masih Tertinggal Dibandingkan Negara Tetangga


Evy mengatakan, PLN telah memberi sinyal kuat sejak meluncurkan program Pendorong Hijau Green Boster tahun 2020, RUPTL Hijau 2021-2030 dan coal phase out yang sudah menjadi bagian regulasi dari Perpres no 112/2022.

Pertamina pasca-Paris Agreement 2015 juga mendirikan Pertamina Power Indonesia (PPI) tahun 2016 dengan misi membawa Pertamina melaksanakan transisi energi melalui low carbon solution, serta pengembangan EBT dan pengembangan bisnis baru di antaranya Hidrogen.

Huawei, juga akan mengembangkan Teknologi Digital Khusus untuk mendukung Energi Transisi. Acara ini juga dihadiri oleh PT PLN (Persero), Pertamina, Huawei, SSP Group, Adaro Power, Elsewedy, Hitachi Energy, North Sumatera Hydro Energy dan banyak lagi.

Baca juga: Mengenal Nikel, Logam yang Lagi Naik Daun Berkat Booming Mobil Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com