Abiwodo menegaskan, konsep ekonomi hijau atau green economy sudah menjadi komitmen bersama banyak negara. Sustainable finance menjadi tren global dan paradigma baru, seperti ajang G20 yang mendukung program pendanaan hijau.
Implementasi green banking juga dinilai dapat menciptakan jutaan lapangan pekerjaan baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Indonesia sendiri sudah mulai menerapkan pendekatan ekonomi tersebut yang tersalur pada proyek yang sejalan dengan penerapan Keuangan Berkelanjutan.
“Ambil contoh proyek energi terbarukan yang ditetapkan oleh pemerintah, pembiayaan penggantian chiller air conditioner, atau pembiayaan penggantian mesin tekstil hemat energi. Perbankan sudah mendeklarasikan dirinya sebagai green banking akan menikmati derasnya penyaluran kredit,” lanjut Abiwodo.
Di sisi lain, tren global ekonomi hijau juga meningkatkan jumlah keterlibatan investor yang berwawasan lingkungan. Dari sini, industri perbankan pun bisa menawarkan obligasi berwawasan lingkungan sebagai alternatif investasi.
“Melihat potensi itu, pengaruh positif green banking dan ESG terhadap ketahanan perbankan sangat signifikan. Bank juga berkesempatan mengoptimalkan perannya dalam menekan laju degradasi lingkungan, yang sudah pasti mengganggu pertumbuhan ekonomi dan ketahanan perbankan itu sendiri,” tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.