Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Potensi Industri Properti Tahun Depan

Kompas.com - 29/11/2022, 17:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar industri properti (real estate) di tanah air disebut masih akan tumbuh pada tahun 2023.

Presiden Director ERA Indonesia Darmadi Darmawangsa mengaku optimistis terhadap sektor properti tahun depan.

Meskipun diperkirakan tumbuh positif, tantangan di sektor industri properti tetap akan ada tahun depan.

Baca juga: Pelaku Industri Properti Optimistis Bisnis Tetap Tumbuh Positif Tahun Depan

“Krisis yang kita alami saat ini membuat pengusaha jangan argue with reality, karena kita selalu ada tantangan. Krisis 98, Covid-19, permasalahan geopolitik, krisis pangan, akan selalu ada tantangan. Justru kita harus hadapi reality dengan creativity. Developer yang lebih cepat mengambil langkah ke depan yang akan tumbuh baik,” jelas dia dalam siaran pers, Selasa (29/11/2022).

Ia menambahkan, di luar bayang resesi justru inflasi yang harus diwaspadai. Pasalnya, kenaikan harga material di tahun depan justru mengindikasikan harga properti akan terus merangkak naik.

“Ambil posisi awal, inflasi akan mendorong peningkatan harga material, developer akan menaikan harganya dan ini waktu yang pas untuk para investor,” ujar dia.

Ia menuturkan kondisi seperti ini disebut sebagai siklus properti yang biasa terjadi ketika harga properti terus merangkak naik.

Baca juga: Tidak Seperti China, Kenaikan Bunga KPR Dapat Ancam Sektor Properti RI

Salah satu indikasi kenaikan harga properti, menurut Darmadi adalah kenaikan harga komoditas yang mulai tidak terkendali.

“Harga komoditas batubara dan nikel meningkat ini jadi indikasi setiap kali ada ledakan komoditas maka ledakan selanjutnya adalah properti, maka ambil langkah yang tepat,” ucap Darmadi.

Menurut dia, tahun depan harga properti akan terus mengalami kenaikan akibat inflasi, tetapi masih belum puncak kenaikan harga properti.

Momen ini disebut menjadi saat yang tepat untuk generasi muda memiliki properti sebelum harga properti semakin tidak terjangkau.

Sementara itu, CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, generasi milenial saat ini punya kecenderungan menunda pembelian properti. Padahal, harga properti terus meningkat.

Menurut Ali, generasi muda saat ini perlu memiliki pola pikir untuk sadar kebutuhan properti masih penting. Generasi ini tidak perlu khawatir, karena masih banyak cara agar milenial bisa punya rumah.

“Tidak ada salahnya orangtua bantu anaknya beli rumah. Data saya lihat 42 persen milenial beli rumah sendiri, 58 persen dibantu orang tua. Tidak ada salahnya dibantu DP-nya oleh orang tua. Itu bagian dari cara membeli rumah," terang Ali.

Ali menyebut, di tengah suku bunga KPR yang meningkat, ada solusi yang ditawarkan sejumlah developer. Salah satu di antaranya kredit tanpa bunga yang dibayarkan ke developer.

Baca juga: 7 Hal Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Properti

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com