Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diimbau Segera Impor Beras agar Harga Tak Melonjak 3 Bulan ke Depan

Kompas.com - 30/11/2022, 07:50 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Kebijakan Publik, Alamsyah Saragih menghimbau pemerintah untuk segera mengimpor beras.

Bahkan dia menilai rencana Perum Bulog untuk mengimpor beras sebesar 500.000 ton tergolong sedikit untuk memenuhi perut penduduk Indonesia yang puluhan juta jiwa dari Sabang samapai Merauke.

"Menurut saya jumlah 500.000 ton beras itu bukan sesuatu yang terlalu besar. Untuk penduduk sebanyak Indonesia, bukan jumlah yang terlalu besar, tapi lebih untuk stabilisasi temporer. Jadi ke depan, dalam waktu pendek, tingkatkan saja stok Bulog melalui impor," ujar dia dalam diskusi Pataka secara virtual, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Silang Data Stok Beras Kementan Vs Bapanas dan Bulog yang Berujung Rencana Impor

Lebih lanjut Alamsyah mengatakan, meningkatkan stok Bulog melalui impor bukan tanpa alasan namun mau tak mau harus dilakukan untuk memitigasi eskalasi harga akibat pengadaan dalam negeri.

"Menurut saya situasinya bukan apa-apa, walaupun stok cukup tapi sirkulasi barang itu menghendaki proses impor yang cukup cepat. Agar eskalasi dalam 3 bulan ke depan itu tidak melonjak harganya," ungkap Alamsyah.

Ia pun mewanti-wanti, jika pasokan pasokan di dalam negeri tidak segera ditangani maka akan menjadi masalah baru di tahun-tahun berikutnya.

"Kita tetap harus waspada apabila perubahan global terus berlanjut di 2023 dan 2024," kata dia.

Baca juga: Perlukah Indonesia Buka Keran Impor Beras?

Pedagang beras pasar induk Cipinang desak impor beras

Hal ini juga diamini oleh pedagang beras Pasar Induk Cipinang yang juga mendesak pemerintah untuk melakukan impor beras. Sebab, pasokan di pedagang kian menipis alhasil tidak cukup memenuhi permintaan warga DKI Jakarta.

"Menurut kami para pelaku pasar, pemerintah harus segera mengimpor sebab kalau seandainya pemerintah tidak mengimpor, wasalam. Nanti sama -sama kita buktikan bulan Desember sampai Februari yang akan datang," ujar Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (KKPIBC), Zulkifli Rasyid.

Ia menilai, langkah impor beras tidak ada salahnya apabila stok di dalam negeri tidak mampu mencukupi permintaan. Sebab, jika tidak demikian, bisa-bisa pedagang bisa gulung tikar karena tidak ada barang yang dijual.

"Kita boleh-boleh aja impor di saat kita perlu sementara kita tidak boleh impor di saat panen dan beras berlebih," kata Zulkifli Rasyid.

Baca juga: Jika Beras Makin Mahal, Mentan SYL: Kita Makan Sagu Aja

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com