Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Berkarier sebagai Fotografer, Apakah Menjanjikan?

Kompas.com - 30/11/2022, 08:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Banyak orang menganggap jika memotret adalah kegiatan yang menyenangkan. Bahkan tak heran jika mereka menjadikan fotografi sebagai hobi.

Mengabadikan setiap momen dari balik lensa kamera menjadikan hal tersebut abadi nantinya. Namun, bagaimana jika hobi tersebut dijadikan sebagai karir? Apakah menjanjikan?

Dalam siniar Beginu episode “Resiko, Peneguhan, dan Bertahan Menjadi Fotografer” dengan tautan akses dik.si/BeginuBeaP1, Bea Wiharta menceritakan pengalamannya ketika melakukan peliputan yang mengubah beberapa hal di hidupnya.

Seperti pekerjaan lainnya, menjadi fotografer memiliki cerita tersendiri. Termasuk yang dialami oleh Bea Wiharta.

Bea bercerita bahwa dia sedang berusaha menyembuhkan luka-lukanya dan tak jarang ia mengalami gangguan psikis.

Penyebabnya adalah pengalaman Bea saat meliput di suatu tempat dan mendapati hal yang memilukan hingga memukul jiwanya karena intens dengan situasi menyedihkan tersebut.

Sebagai fotografer, tentu tidak hanya memotret tentang keindahan alam dan visual seseorang, tetapi juga bisa memotret sejumput emosional seseorang dan tragedi, seperti bencana alam dan beberapa kasus.

Baca juga: Pentingnya Punya Mindset Ini di Usia 20-an

Lantas, apakah sebenarnya berkarir sebagai fotografer merupakan hal yang menjanjikan? Bisa dikatakan, hal itu tergantung pada setiap individu. Ada yang menganggap menjadi fotografer adalah pekerjaan yang menyenangkan, namun ada juga yang menjadikan fotografi sebagai tempat pelarian.

Mengenal Fotografer Profesional

Seorang fotografer profesional adalah seseorang yang membuat foto untuk mendapatkan penghasilan. Fotografer profesional bisa part time (paruh waktu) atau full time (penuh waktu).

Namun, kebanyakan adalah freelance (pekerja lepas) atau kontraktor independen yang bekerja berdasarkan proyek.

Menjadi Fotografer Profesional

Munculnya fotografi digital telah menyebabkan ledakan dalam fotografi, baik sebagai bentuk seni kreatif maupun sebagai pilihan karir.

Untuk sebagian besar, fotografi dimulai sebagai hobi, terinspirasi oleh percikan kreatif awal. Namun, dibutuhkan waktu dan dedikasi untuk mengembangkan karir sebagai fotografer penuh.

Sebagai seorang fotografer, kamu akan mendapatkan klien baru berdasarkan kekuatan emosi pada hasil foto.

Klien kamu bisa berupa entitas seperti majalah atau biro iklan atau merek besar. Ada banyak jenis klien lainnya; misalnya, fotografer potret memiliki klien mulai dari aktor hingga pasangan yang bertunangan.

Dasar-dasar menjadi seorang fotografer sangat mudah sekarang; kamu dapat membeli kamera dan beberapa peralatan, belajar fotografi dari banyak kursus fotografi online gratis, melatih keterampilan fotografi, dan menemukan tempat yang dapat kamu fokuskan.

Baca juga: 10 Tips Hadapi Ketakutan saat Coba Hal Baru

Namun, meski terdengar mudah, sebenarnya tidak sesederhana itu. Fotografi adalah bidang yang sangat kompetitif yang mengharuskan kamu memiliki bakat, keterampilan, ketajaman pemasaran, dan disiplin untuk menjadikanmu sebagai fotografer profesional.

Untuk menjadi sukses, fotografer profesional tidak hanya harus berbakat; mereka juga membutuhkan keuletan untuk menghabiskan waktu berjam-jam, bersaing keras karena ketidakseimbangan penawaran-permintaan dan mengelola bisnis mereka sebagai wirausaha.

Bahkan seperti yang sudah Bea Wiharta ceritakan dalam siniar Beginu tentang pengalaman emosionalnya selama menjadi fotografer, dapat terbukti jika menjadi fotografer tidak semudah hanya memotret sebuah momen. Tetapi juga ada emosi di dalamnya yang bisa disampaikan dengan baik melalui sebuah gambar.

Ingin dengar cerita Bea selengkapnya? Dengarkan dalam siniar Beginu episode “Resiko, Peneguhan, dan Bertahan Menjadi Fotografer” di Spotify.

Ikuti juga siniarnya agar kamu tidak tertinggal cerita menarik lainnya dari para sosok inspiratif melalui tautan berikut dik.si/BeginuBeaP1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com