Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efisiensi Energi, Cara Ampuh Pangkas Biaya dan Kurangi Emisi Karbon bagi Industri

Kompas.com - 30/11/2022, 11:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah laporan terbaru dari The Energy Efficiency Movement menunjukkan peningkatan efisiensi energi pada sektor industri merupakan cara tercepat dan paling efektif untuk memangkas biaya energi dan emisi gas rumah kaca.

The Energy Efficiency Movement adalah forum global yang terdiri dari kurang lebih 200 organisasi yang berbagi ide, praktik, dan komitmen untuk menciptakan dunia yang lebih hemat energi.

Diterbitkan dengan tema Industrial Energy Efficiency Playbook, ini mencakup 10 aksi nyata yang dapat dilakukan sektor bisnis dalam meningkatkan efisiensi energi, mengurangi beban biaya, dan menurunkan emisi saat ini.

Baca juga: Survei ABB: Pelaku Industri Global Tingkatkan Investasi untuk Capai Efisiensi Energi

Kevin Lane, Senior Program Manager, Energy Efficiency dari International Energy Agency (IEA) mengatakan 10 aksi nyata ini dilakukan dengan mengandalkan solusi teknologi yang terintegrasi dan tersedia secara luas yang menjanjikan imbal hasil serta rasio pengembalian investasi (ROI) yang cepat dan mampu digunakan dalam skala besar.

"Efisiensi energi adalah solusi terbaik bagi perusahaan dan upaya pengendalian perubahan iklim," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: Efisiensi Energi jadi Cara Industri untuk Bertahan saat Krisis Covid-19

Sebab menurutnya, di saat sektor industri menghadapi urgensi dalam menghadapi isu perubahan iklim di seluruh lini, efisiensi energi muncul sebagai peluang terbaik yang fokus pada prospek bisnis jangka pendek terhadap upaya pengurangan emisi.

"10 aksi konkret dalam laporan tersebut memetakan solusi hemat biaya yang dapat digunakan dalam skala cepat untuk membantu perusahaan mewujudkan ambisi pengendalian dampak perubahan iklim menjadi sebuah tindakan konkret," ucapnya.

Baca juga: Menteri ESDM Bakal Pensiunkan 33 PLTU untuk Kurangi Emisi Karbon

5 Negara Konsumen Energi Terbesar

Berdasarkan data IEA, sektor industri merupakan konsumen listrik, gas alam, dan batu bara terbesar di dunia, yang bertanggungjawab terhadap 42 persen total permintaan listrik global, atau setara dengan lebih dari 34 exajoules energi.

Adapun industri besi, baja, kimia, dan petrokimia merupakan pengguna energi tertinggi di antara 5 negara konsumen energi terbesar di dunia, yaitu China, Amerika Serikat, India, Rusia, dan Jepang.

"Konsumsi energi tersebut menyebabkan peningkatan beban biaya di tengah kontraksi inflasi dunia saat ini," kata dia.

Tidak hanya itu, hal ini juga mengakibatkan produksi sembilan gigaton karbon dioksida atau setara dengan 45 persen total emisi langsung yang dihasilkan sektor pengguna akhir pada tahun 2021.

Baca juga: Jadi Sektor dengan Konsumsi Energi Tertinggi, Begini Cara Industri Manufaktur Lakukan Efisiensi

 

Solusi Efisiensi Energi

Laporan ini merupakan hasil wawancara sejumlah organisasi multinasional antara lain ABB, Alfa Laval, DHL Group, IEA, Microsoft serta ETH Zürich, dan Institut Teknologi Federal Swiss.

Para kontributor studi tersebut merekomendasikan beberapa solusi strategis, mulai dari audit energi hingga penentuan ukuran mesin industri yang tepat yang sering kali terlalu besar untuk melakukan proses produksi sehari-hari sehingga menyebabkan pemborosan energi.

Selain itu, memindahkan data dari on-site server ke cloud dapat membantu menghemat sekitar 90 persen energi yang digunakan sistem IT. Hal ini diperkuat dengan mempercepat transisi armada di sektor industri dari yang berbahan bakar fosil ke armada berbahan bakar listrik, mengganti boiler gas ke pompa panas, atau menggunakan penukar panas yang terpelihara dengan baik untuk mengoptimalkan efisiensi.

Rekomendasi lebih lanjut menyebutkan pemasangan variable speed drive untuk meningkatkan efisiensi energi pada sistem penggerak motor hingga 30 persen, yang dapat menekan beban biaya dan mengurangi emisi.

Jika lebih dari 300 juta sistem kelistrikan industri berbasis motor yang saat ini beroperasi dapat diganti dengan penggerak motor yang lebih optimal dan memiliki efesiensi tinggi, hal ini akan mengurangi konsumsi listrik global hingga 10 persen.

President Motion Business Area ABB Tarak Mehta mengatakan, melalui kemajuan teknologi terdepan dalam efisiensi energi, industri dapat melakukan peningkatan efisiensi secara signifikan melalui teknologi yang tersedia.

Dengan demikian, tanpa perlu mematikan lampu dan menghentikan produksi untuk menghemat biaya, laporan terbaru ini memuat langkah-langkah praktis yang dapat diambil oleh eksekutif perusahaan untuk mengurangi penggunaan energi dan biaya dengan tetap mempertahankan operasi saat ini.

"Saat ini, telah tersedia solusi efisiensi energi yang dapat membantu industri memitigasi perubahan iklim dan menurunkan biaya energi, tanpa mengorbankan kinerja dan produktivitas," tutur Tarak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com