Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Mempersulit Investor Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 30/11/2022, 14:54 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada kementerian dan seluruh kepala daerah untuk tidak menghambat investor masuk ke Indonesia.

Sebab, investasi merupakan salah satu kunci yang mendukung perekonomian Indonesia sehingga bisa tumbuh 5,72 persen pada Kuartal III 2022.

"Oleh sebab itu saya titip kepada seluruh kementerian, gubernur, bupati, dan walikota, jangan sampai ada yang mempersulit, mengganggu capital inflow arus modal masuk dalam rangka investasi ini karena ini menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Kondisi Ekonomi 2023, Jokowi Optimistis tapi Tetap Waspada dan Hati-hati

Investasi tahun depan lebih sulit

Jokowi memprediksi potensi Indonesia mendapatkan investasi di tahun depan tidak akan semudah tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya, tahun ini saja seluruh negara berebut memancing para investor agar mau berinvestasi di negaranya sehingga persaingan antar-negara untuk mendapatkan investasi akan semakin ketat.

Padahal target investasi pemerintah terus naik dari tahun ke tahun. Pada 2021 investasi ditargetkan sebesar Rp 900 triliun, kemudian naik menjadi Rp 1.200 triliun di 2022, lalu naik lagi menjadi Rp 1.400 triliun di 2023.

"Tahun depan hati-hati, tidak mudah angka Rp 1.400 triliun itu," kata dia.

Jokowi berharap di tahun depan hilirisasi terus dilakukan, tidak hanya berhenti di hilirisasi nikel tapi juga dapat diperluas ke hilirisasi bauksit, tembaga, dan bahan-bahan mentah lainnya.

Sebab, sektor hilirisasi ini selain menjadi kunci pertumbuhan ekonomi juga dapat menarik investasi asing.

Baca juga: Kondisi Ekonomi 2023, Jokowi Optimistis tapi Tetap Waspada dan Hati-hati


Investasi di luar Pulau Jawa makin besar

Selain itu, Jokowi mengungkapkan, nilai investasi di luar Pulau Jawa yang sebesar 53 persen, sudah lebih besar dari investasi di Pulau Jawa karena wilayah luar Jawa sudah mulai melakukan hilirisasi.

"Dulu biasanya angkanya 70 dan 30, Jawa 70 dan luar Jawa 30, sekarang luar Jawa sudah 53 persen," ucapnya

Selain itu, pembangunan infrastruktur yang belakangan merata hingga ke seluruh wilayah Indonesia turut berkontribusi pada pertumbuhan investasi di luar Pulau Jawa karena melahirkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru.

Baca juga: Jokowi Jengkel Dana Pemda Mengendap di Perbankan Capai Rp 278 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com