Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbitkan Buku Putih Rupiah Digital, Gubernur BI: Kami Namakan Proyek Garuda

Kompas.com - 30/11/2022, 17:35 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) Rabu (30/11/2022) menerbitkan buku putih (white paper) mengenai desain pengembangan rupiah digital (Central Bank Digital Currency/CBDC).

White paper ini menguraikan rumusan CBDC bagi Indonesia dengan mempertimbangkan asas manfaat dan risiko.

Penerbitan WP ini merupakan langkah awal Proyek Garuda, yaitu proyek yang memayungi berbagai inisiatif eksplorasi atas berbagai pilihan desain arsitektur.

Baca juga: Rupiah Digital Bakal Bisa Digunakan di E-commerce hingga Metaverse

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, Proyek Garuda ini akan diimplementasikan dalam tiga tahap. Dimulai dari wholesale CBDC atau rupiah digital untuk penerbitan, pemusnahan dan transfer antar bank.

Kemudian diperluas dengan model bisnis operasi moneter dan pasar uang, dan akhirnya pada integrasi wholesale rupiah digital dengan ritel digital rupiah secara end to end.

Selain itu, rupiah digital ini juga akan disinergikan dan dikolaborasikan secara nasional dan internasional.

"Pada hari ini, kami luncurkan white paper digital rupiah yang kami namakan Proyek Garuda," ujarnya saat acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Dia berharap penerbitan white paper ini dapat menjadi katalisator pengembangan desain CBDC ke depan, agar penerapan dapat sesuai konteks dan karakteristik kebijakan.

BI meyakini manfaat rupiah digital mampu menjaga kedaulatan rupiah di era digital, termasuk mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital serta membuka peluang inklusi keuangan yang lebih merata dan berkelanjutan.

"Kami akan mempercepat pendalaman pasar uang sesuai blueprint pendalaman pasar uang 2025 untun integrasi operasi moneter dan pasar uang yang modern dan efisien," tukasnya.

Kendati demikian, pengembangan rupiah digital memerlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk kerja sama dengan bank sentral lain dan lembaga internasional.

BI juga masih perlu melakukan eksplorasi dan uji coba untuk mengantisipasi perkembangan mata uang digital di masa depan.

Baca juga: Menakar Peluang Rupiah Digital

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com