Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Jokowi Sebut Kata Hati-hati sampai 19 Kali dalam Pidatonya...

Kompas.com - 01/12/2022, 08:05 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

2. Investasi tahun depan lebih sulit

Selain ekspor, Jokowi juga meminta agar Indonesia berhati-hati menjaga kepercayaan dari investor asing yang baru saja diperoleh dengan cara menerapkan kebijakan dan reformasi struktural yang tepat. Sebab, investasi menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi RI.

Kebijakan dan reformasi struktural yang tepat menjadi nilai lebih di mata investor karena menunjukkan Indonesia memang ingin membangun cara-cara kerja baru.

"Itulah yang menimbulkan trust dan kepercayaan terhadap kita tapi hati-hati masih perlu policy-policy yang kita reform dan perlu pelaksanaan di lapangan yang benar," jelasnya.

Untuk itu Jokowi berpesan kepada kementerian dan seluruh kepala daerah untuk tidak menghambat investor masuk ke Indonesia.

Baca juga: Balas Kekalahan di WTO, Jokowi Berencana Naikkan Pajak Ekspor Nikel

"Saya titip kepada seluruh kementerian, gubernur, bupati, dan walikota, jangan sampai ada yang mempersulit, mengganggu capital inflow arus modal masuk dalam rangka investasi ini karena ini menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi kita," kata Jokowi.

Jokowi memprediksi potensi Indonesia mendapatkan investasi di tahun depan tidak akan semudah tahun-tahun sebelumnya.

Pasalnya, tahun ini saja seluruh negara berebut memancing para investor agar mau berinvestasi di negaranya sehingga persaingan antar-negara untuk mendapatkan investasi akan semakin ketat.

Padahal target investasi pemerintah terus naik dari tahun ke tahun. Pada 2021 investasi ditargetkan sebesar Rp 900 triliun, kemudian naik menjadi Rp 1.200 triliun di 2022, lalu naik lagi menjadi Rp 1.400 triliun di 2023.

"Tahun depan hati-hati, tidak mudah angka Rp 1.400 triliun itu," kata dia.

Baca juga: Sebut Kondisi Global Ruwet, Jokowi: Kepala Negara G20 Semuanya Pusing

Jokowi berharap di tahun depan hilirisasi terus dilakukan, tidak hanya berhenti di hilirisasi nikel tapi juga dapat diperluas ke hilirisasi bauksit, tembaga, dan bahan-bahan mentah lainnya. Sebab, sektor hilirisasi ini selain menjadi kunci pertumbuhan ekonomi juga dapat menarik investasi asing.

"Investasi yang berkaitan dengan hilirisasi itu konsisten harus terus kita lakukan. Karena di sinilah kunci (pertumbuhan ekonomi)," ungkapnya.

3. Menjaga konsumsi rumah tangga

Kemudian, Presiden Jokowi juga mewanti-wanti untuk menjaga konsumsi rumah tangga yaitu dengan menjaga harga pangan dan energi. Konsumsi rumah tangga ini, kata dia, memiliki andil besar pada pertumbuhan ekonomi RI.

Baca juga: Jokowi Jengkel Dana Pemda Mengendap di Perbankan Capai Rp 278 Triliun

"Hati-hati mengenai pasokan pangan Hati-hati mengenai pasokan energi yang harus betul-betul kita jaga agar konsumsi rumah tangga tetap tumbuh dengan baik sehingga growth kita akan sesuai dengan target yang telah kita buat," ucap Jokowi.

Meski demikian, Jokowi berharap ke depannya konsumsi tidak menjadi penopang pertumbuhan ekonomi RI karena dia ingin sektor produksi menjadi ujung tombak perekonomian.

"PDB ekonomi kita ini sangat dipengaruhi besar sekali yang berkaitan dengan konsumsi. Ini harus sedikit lebih sedikit kita ubah agar dari konsumsi bisa masuk ke produksi yang mempengaruhi," tuturnya.

Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Target Investasi Tidak Tercapai, Langsung Mohon Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com