Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Jokowi, Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI dalam Tren Pemulihan Berkat Kerja Keras APBN

Kompas.com - 01/12/2022, 12:43 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perekonomian Indonesia saat ini berada dalam tren pemulihan yang positif di tengah pelemahan ekonomi global.

Kondisi tersebut tak lepas dari pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang telah bekerja keras selama masa pandemi Covid-19 hingga saat ini.

Hal itu diungkapkannya dihadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta para pimpinan kementerian dan lembaga dalam acara Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023 di Istana Negara, Kamis (1/11/2022).

Baca juga: Ratusan Petani Demo ke Kantor Sri Mulyani Tolak Kenaikan Cukai Rokok, Ini Hasilnya

Bendahara umum negara itu menjelaskan, ekonomi Indonesia mampu tumbuh positif di kisaran 5 persen sepanjang tahun ini. Pada kuartal I-2022 ekonomi RI tumbuh 5,01 persen (year on year/yoy), kemudian tumbuh 5,44 persen (yoy) di kuartal II-2022, serta tumbuh 5,72 persen (yoy) di kuartal III-2022.

"Perekonomian nasional Indonesia saat ini masih di dalam tren pemulihan positif yang tumbuh cukup kuat, yaitu tumbuh di atas 5 persen, pada kuartal III bahkan mencapai 5,72 persen yoy," ucapnya.

Seiring dengan ekonomi yang tumbuh positif, Sri Mulyani menilai laju inflasi nasional masih relatif moderat ketimbang negara lainnya. Pada Oktober 2022 tercatat terjadi inflasi sebesar 5,71 persen, lebih terkendali dari laju inflasi di September 2022 yang sebesar 5,99 persen.

Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia juga terjaga positif dengan terus surplus di sepanjang 2022, bahkan selama 30 bulan berturut-turut. Serta Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia juga tetap berada di zona ekspansif dalam 14 bulan terakhir, di mana pada Oktober 2022 berada di level 51,8.

"Dengan capaian ini memang APBN bekerja luar biasa keras," kata dia.

Meski kinerja ekonomi RI cukup baik, Sri Mulyani menekankan, Indonesia tetap perlu waspada terhadap gejolak ekonomi global. Lantaran pemulihan ekonomi nasional bisa terdampak dengan kondisi yang terjadi di global.

Saat ini ekonomi global dihadapkan pada risiko geopolitik Rusia dan Ukraina, penerapan kebijakan zero Covid-19 di China yang melemahkan ekonomi negara tersebut, dampak kebijakan pengetatan moneter di negara-negara maju sebagai upaya pengendalian inflasi yang berakibat pada pelemahan ekonomi global.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, kebijakan moneter negara-negara maju yang menaikkan suku bunga acuan, telah meningkatkan biaya bunga (cost of fund) serta membuat terjadinya capital outflow atau keluarnya aliran modal asing dari negara-negara emerging market, termasuk Indonesia.

"Kita tetap mencermati bahwa terjadi perkembangan global yang harus kita waspadai. Optimisme untuk pemulihan ekonomi terus dijaga namun pada saat yang sama kita makin waspada terhadap risiko-risiko global," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Kala Jokowi Sebut Kata Hati-hati sampai 19 Kali dalam Pidatonya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com