Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hari Berturut-turut Saham GOTO Sentuh ARB, Masih Akan Melemah Lagi?

Kompas.com - 01/12/2022, 13:18 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tengah berada dalam tren penurunan selama beberapa hari terakhir. Bahkan, saham GOTO terus menyentuh level auto reject bawah (ARB) sejak awal pekan ini.

Pada Kamis (1/12/2022) ini, saham GOTO langsung ambles 6,62 persen menyentuh level ARB ke Rp 141 per saham pada pembukaan perdagangan. Dengan demikian, ini menjadi kali ke-4 secara berturut-turut saham emiten teknologi itu 'mentok bawah'.

Longsornya saham GOTO tidak terlepas dari berakhirnya periode penguncian atau lock up saham seri A pada Rabu (30/11/2022) kemarin. Pasar khawatir, pemegang saham pra-IPO akan melepas kepemilikannya.

Baca juga: Gembok Dibuka, Saham GOTO Langsung Anjlok Sentuh ARB

Dengan adanya sentimen tersebut, praktisi pasar modal sekaligus Founder WH-Project William Hartanto mengatakan, saham GOTO masih berpotensi melemah lebih jauh. Pasalnya, saat ini minat investor untuk menjual saham GOTO masih sangat tinggi, terlihat dari data orderbook yang ada.

"Setelah lock period berakhir maka pemegang saham yang sebelumnya dikunci akan melepas saham GOTO, pelemahan bisa berlanjut sampai penjualan ini berakhir," kata dia, kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Pendapatan Terus Tumbuh, GoTo Semakin Dekat Profitabilitas?

Menurutnya, jika tidak terjadi pertemuan antara buyer seller, maka saham GOTO masih akan menurun dengan tingkat offer atau jual yang tebal. Oleh karenanya, koreksi saham teknologi itu diproyeksi terus berlanjut hingga muncul minat pembelian yang tinggi.

"Saran Saya tunggu penjualan yang offernya tebal itu menipis dulu karena itu tanda sudah ada yang beli sahamnya, dan secara teknikal akan lebih bagus jika tren sudah sideways," ujar dia.

Baca juga: PHK 1.300 Karyawan, Berapa Penghematan Biaya yang Didapat GoTo?

Pelemahan saham GOTO berlanjut?

Jika dilihat secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menyebutkan, pelemahan GOTO juga masih berpotensi berlanjut. Ini terlihat dari posisinya secara Elliott Wave, di mana saat ini GOTO sedang membentuk wave [v] dari C dan menghadapi angka 138 sebagai support terdekat.

"Jika level ini ditembus maka ada peluang menuju support berikutnya yaitu Fibo cluster di sekitar angka 114," kata dia.

Lebih lanjut Ia bilang, diharapkan muncul indikasi bullish divergence pada indikator MACD. Ini nantinya bisa mengonfirmasi bahwa skenario ini masih on track.

"Jika GOTO mulai rebound sebelum menyentuh angka 114 maka akan menjadi indikasi positif akan adanya rebound dan mulai terbentuk trend reversal," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com