Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPU Siapkan 4 Strategi Hadapi Resesi Global Tahun Depan

Kompas.com - 02/12/2022, 05:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga menyoroti kemungkinan ancaman resesi global yang terjadi pada tahun depan (2023). Ada beberapa persiapan apabila resesi tersebut berimbas ke Indonesia.

"Prioritas KPPU di 2023, khususnya tentu untuk mengatasi perubahan pasar tahun depan terkait kemungkinan resesi. Pertama, penguatan pengawasan kemitraan UMKM," ujar Ketua KPPU Afif Hasbullah di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Menurut Afif, UMKM adalah satu pelaku bisnis di ekonomi KPPU yang paling punya daya tahan dan bersifat resilience (tangguh) terhadap resesi yang tidak menurunkan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Cegah Praktik Monopoli, KPPU Bakal Awasi Pembangunan IKN

Strategi berikutnya, lanjut Afif, KPPU mendorong kepatuhan para pelaku usaha. Sehingga KPPU tak melulu sebagai penegak hukum.

"Kemudian yang kedua, terkait dengan peningkatan kepatuhan pelaku usaha. Jadi kami ingin bahwa postur aktivitas kami kedepan itu tidak melulu berpikir terkait penegak hukum," ucapnya.

"Sehingga nanti keberhasilan KPPU dalam suatu periode tertentu itu tidak dilihat dari berapa banyak perkara diselesaikan, berapa banyak denda yang jadi PNBP negara. Tetapi adalah kita juga nilai bahwa peraturan dari masyarakat kita mulai menurun, peraturan dari pelaku usaha sudah mulai berkurang," sambungnya.

Baca juga: Telat Laporkan Akuisisi Saham, KPPU Denda PT Hok Tong Rp 2 Miliar

Kemudian yang ketiga, KPPU ingin berupaya mengembangkan digitalisasi. Dengan digitalisasi tersebut akan memudahkan pekerjaan KPPU dalam pengawasan persaingan usaha.

"Ketiga, kita ingin ada pengembangan sistem digital di KPPU untuk mendukung tugas itu dalam persaingan usaha maupun kemitraan. Kita ingin membangun satu big data. Juga notifikasi harus didukung dengan sebuah data yang lengkap sehingga ini ada satu notifikasi bisa diselesaikan dengan cepat," tutur Afif.

Baca juga: 27 Perusahaan Sangkal Dugaan Kartel Minyak Goreng di Sidang KPPU

 


Strategi terakhir kata Afif, yakni penyederhanaan pelayanan di KPPU yang dinilai masih belum sesuai harapan. Terutama dari segi waktu dan biaya.

"Keempat terkait dengan simplifikasi hukum acara atau penyederhanaan pelayanan dan waktu di KPPU. Kita ingin cepat, murah dan biaya ringan. Jadi penilaian notifikasi merger akuisisi bisa cepat kenapa harus lama. Ini pakai lawyer kan bayarnya juga mahal," ungkapnya.

Baca juga: 4 Perusahaan Tidak Hadir, KPPU Tunda Sidang Perdana Dugaan Kartel Minyak Goreng hingga Kamis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com