Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sri Mulyani, Inggris Dilanda Krisis Akibat Kesalahan Sendiri

Kompas.com - 02/12/2022, 13:08 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Kebijakan pemerintah Inggris yang berfokus pada pertumbuhan itu membuat nilai tukar poundsterling anjlok.

Para pelaku pasar khawatir utang Inggris akan kembali meningkat, padahal saat ini rasio utangnya sudah lebih 100 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu bilang, setiap negara memiliki kebijakan masing-masing dalam membendung efek krisis ekonomi di Inggris.

"Setiap negara punya situasi khusus masing-masing. Kalau kita lihat apa yang terjadi di Inggris itu tentu pertama akan menimbulkan sentimen kepada seluruh dunia," ujar dia.

Baca juga: Bengkak Lagi, Utang Pemerintah Era Jokowi Kini Tembus Rp 7.496 Triliun

Ia juga berujar, ekonomi Indonesia masih terbilang kuat meski diterpa dampak krisis di Inggris. Indikasinya, penerimaan negara yang semakin besar dan utang yang masih dalam batas wajar.

"Penerimaan negara yang kuat, belanja yang tetap bisa kita jaga secara hati-hati, sehingga issuance atau penerbitan dari surat berharga kita jauh lebih rendah 40 persen, menurun sangat tajam," ungkap Sri Mulyani.

"Ini juga menempatkan kita dalam posisi tidak terlalu vulnerable (rentan) terhadap gejolak yang diakibatkan berbagai sentimen tadi," jelas dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com