Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saya Tidak Ingin Sampaikan Hal yang Bikin Pesimis, Harus Optimis

Kompas.com - 02/12/2022, 17:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia harus optimistis dalam menghadapi perekonomian ke depan, di tengah berlanjutnya gejolak ekonomi global. Oleh sebab itu, ia tak ingin menyampaikan hal-hal yang justru membuat Indonesia menjadi pesimis.

Menurut kepala negara itu, optimisme tersebut seiring dengan berbagai indikator perekonomian yang menunjukkan kinerja positif. Dana Moneter Internasional (IMF), bahkan menyebut Indonesia menjadi titik terang di tengah gelapnya perekonomian global.

"Saya tidak ingin menyampaikan hal-hal yang menyebabkan kita pesimis, artinya saya tidak ingin cerita lagi bahwa dunia baru kena ini, baru kena itu. Memang itu betul faktanya seperti itu, tapi saya enggak akan cerita lagi," ujarnya dalam Rapimnas Kadin 2022 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (2/12/2022).  

Baca juga: Kecuali Jokowi, Semua Kepala Negara Pusing

"Saya ingin cerita yang optimis-optimis. Karena Managing Director-nya IMF sendiri menyampaikan bahwa Indonesia ini adalah titik terang di kesuraman ekonomi global. Alasan dia berbicara seperti itu karena dia baca angka," lanjut Jokowi.

Ia menjelaskan, data perekonomian Indonesia terkini menunjukkan kinerja ekonomi yang terjaga baik di tengah pelemahan global. Seperti laju inflasi yang semakin terkendali, dari sebelumnya berada di 5,7 persen pada Oktober 2022 menurun di November 2022 menjadi sebesar 5,42 persen.

Laju inflasi itu, kata Jokowi, jauh lebih terkendali ketimbang negara-negara lain yang justru bisa mencapai 10 persen, 12 persen, bahkan hingga di atas 80 persen.

Pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2022 juga terjaga di kisaran 5 persen. Pada kuartal I-2022 ekonomi tercatat tumbuh 5,01 persen, kuartal II-2022 tumbuh 5,44 persen, dan kuartal III-2022 tumbuh 5,72 persen.

"Kenapa kita harus pesimis, kalau angkanya terjaga seperti itu? Kita harus optimis dengan angka-angka itu," ucapnya.

Baca juga: Jokowi: RI Jadi Titik Terang di Tengah Gelapnya Ekonomi Global, tapi Tetap Perlu Waspada

Selain itu, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia juga tetap berada di zona ekspansif dalam 14 bulan terakhir, di mana pada November 2022 berada di level 50,3. Masih berada pada level di atas 50, ketika banyak negara yang justru indeks manufakturnya terkontraksi.

Kemudian, dari sisi neraca perdagangan, Indonesia mampu mencatat surplus di sepanjang 2022, bahkan selama 30 bulan berturut-turut. Kinerja positif ini sekaligus menunjukkan tingkat laju ekspor RI lebih tinggi ketimbang laju impor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Anak Buah Sri Mulyani Bantah Tudingan Bea Cukai Persulit Barang Masuk TKI

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

[POPULER MONEY] Cara Menukar Uang Logam Rp 1.000 yang Ditarik BI | Jawaban Anies Soal Urgensi Bangun IKN

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan di ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Cara Bayar Tagihan IndiHome lewat DANA, GoPay, OVO, dan LinkAja

Spend Smart
Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Simak Perbedaan ATM Link dan ATM Bersama

Whats New
PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

PTPN III Resmi Bentuk 2 Sub Holding, Gabungan dari 13 Perusahaan

Whats New
Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Apa yang Terjadi Kalau Masyarakat Tak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP?

Whats New
Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com