Seiring dengan neraca dagang yang surplus, kinerja neraca transaksi berjalan hingga kuartal III-2022 juga mampu tercatat surplus sebesar 4,4 miliar dolar AS atau 1,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jaug membaik dibandingkan 2019 yang mengalami defisit sebesar 30,3 miliar dolar AS atau 2,7 persen dari PDB.
"Transaksi berjalan ini kan yang sangat sulit sekali, kita 2019 defisit, tapi sekarang sudah surplus menjadi 4,4 miliar dollar AS," kata dia.
Oleh sebab itu, ia menekankan, dengan angka-angka itu Indonesia harus optimis dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan. Jokowi mengatakan, dirinya tak ingin berbicara dengan hanya mengacu pada kondisi ekonomi dunia atau penurunan ekonomi di negara lain, sebab hanya akan menimbulkan pesimisme.
"Jadi harus optimis. Jangan sampai ada yang menyampaikan pesimisme, baca angka-angka tadi. Harus optimis," pungkas Jokowi.
Baca juga: Di Depan Jokowi, Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI dalam Tren Pemulihan Berkat Kerja Keras APBN
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.