Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Kerap Diatur oleh China, Luhut: Enggak Ada Sama Sekali Saya Mau Diatur

Kompas.com - 03/12/2022, 16:50 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menepis kabar bahwa dirinya kerap diatur atau patuh terhadap investor China maupun pemerintahannya yang berinvestasi ke Indonesia.

Bantahan tersebut dia ungkapkan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang digelar secara hybrid, pada Jumat (2/12/2022).

"Orang pikir kita diatur enggak ada sama sekali saya mau diatur orang (China), dari Hongkong. Saya mau diatur, enggak pernah saya mau diatur. Kalau enggak masuk logika saya, enggak masuk dengan tim saya, enggak akan pernah (bisa diatur)," ungkapnya dikutip Sabtu (3/12/2022).

Baca juga: Peringatkan Pejabat yang Perlambat Urus Perizinan, Luhut: Masih Mau Jabatan Kau Lanjut atau Enggak?

Malah, China kata Luhut, yang justru mau diatur atau mengikuti perintah oleh Pemerintah Indonesia. Terbukti dengan adanya penambahan fakultas yang fokus pembuatan baterai lithium di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, dan Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

"Kita bikin Fakultas Lithium di Unhas, kita bikin juga di ITB. Kerja sama dengan siapa? kerja sama dengan China. Kita suka enggak suka, mereka disuruh-suruh mau dia," ujar Luhut.

Berbeda dengan negara barat. Mantan Jenderal Satgas Tempur Kopassus ini menceritakan pengalamannya saat melobi para investor dari negara barat tersebut.

"Kalau di (negara) barat itu, kita sudah pakai dasi, sudah ini itu. Kita selesai makan, terus mereka (investor dari negara barat) itu bilang 'oke thank you, will discuss later'. Padahal, makannya sudah pakai wine mahal lagi," ungkap Luhut.

Baca juga: Luhut Sebut Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bakal Rampung Sesuai Jadwal

"Kalau sama ape-ape (sebutan investor dari China) ini enggak pakai apa-apa, kita minum begini "oke we sign 25 billion dollar AS", sudah. Jadi saya alamin itu dengan Anindya (Bakrie)," lanjutnya.

Intinya, Luhut memastikan tidak ada negara-negara luar yang mengatur pemerintahan Indonesia meski telah berinvestasi di Tanah Air.

"Saya bilang, enggak ada satu negara di dunia yang boleh dikte-dikte Indonesia. No country can't dictat Indonesia. We know what we going to do. Jadi kita harus proud to be Indonesia. Anda jangan pernah melecehkan bangsamu sendiri saya titip buat kalian itu," pesannya kepada jajaran Kadin.

Baca juga: Luhut: Pajak Kita Naik Bukan Datang Tiba-tiba dari Batu, Itu Kinerja UMKM

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 19 Maret 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Pengusaha Telat Bayar THR, Siap-siap Kena Denda

Whats New
Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Satgas UU Cipta Kerja Gelar Workshop Besama Ikatan Pengusaha Wanita di Hari Perempuan Internasional

Whats New
Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Sri Mulyani Laporkan Dugaan Fraud Rp 2,5 Triliun, LPEI Buka Suara

Whats New
Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Sepanjang Ramadhan, Stok Batu Bara untuk Pembangkit Listrik Dipastikan Aman

Whats New
Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Ramai Aturan Baru soal Pembatasan Barang Bawaan Penumpang: Gampang Kok

Whats New
Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Tingkatkan Kualitas Pelayanan, PLN UID Jakarta Raya Gelar Pelatihan Bersama Kompas.com

Whats New
Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Dapat THR, Bayar Utang atau Ditabung?

Earn Smart
Literasi Keuangan yang Terlupakan

Literasi Keuangan yang Terlupakan

Whats New
Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Naik Rp 6.000, Ini Rincian Harga Emas Antam 19 Maret 2024

Whats New
Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

Raih Keuntungan Berlipat Saat Ramadhan, Ini 6 Jurus Jitu Dongkrak Penjualan di Lazada

BrandzView
Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Imbau Perusahaan Berikan THR ke Ojol dan Kurir Logistik, Kemenaker: Kami Sudah Berkomunikasi dengan Direksi

Whats New
Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia 19 Maret 2024

Kurs Rupiah di 5 Bank Besar Indonesia 19 Maret 2024

Whats New
Strategi Mendagri Tekan Laju Inflasi Jelang Lebaran

Strategi Mendagri Tekan Laju Inflasi Jelang Lebaran

Whats New
PGN Resmikan HSSE Demo Room Medan untuk Tingkatkan Keamanan Aktivitas Operasi Gas Bumi

PGN Resmikan HSSE Demo Room Medan untuk Tingkatkan Keamanan Aktivitas Operasi Gas Bumi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com