Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Ajak Jepang Kerja Sama di Sektor Kendaraan Listrik hingga IKN

Kompas.com - 04/12/2022, 07:11 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengajak Jepang untuk berinvestasi di Indonesia pada sektor kendaraan listrik hingga pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Hal itu diungkapkan saat menerima kunjungan kerja Presiden Japan-Indonesia Association (Japinda) Yasuo Fukuda, yang juga Perdana Menteri Jepang tahun 2007-2008, di Kantor Kemenko Perekonomian pada Jumat (2/12/2022) lalu.

Dalam pertemuan yang turut menyertakan sejumlah pimpinan perusahaan Jepang tersebut, dilakukan pembahasan mengenai kerja sama ekonomi Indonesia-Jepang, serta isu terkait pengurangan emisi karbon, konservasi lingkungan, kerja sama pengembangan electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik, serta kerja sama bidang infrastruktur.

Baca juga: Buruh: Menko PMK Sebaiknya Tak Berkomentar Soal No Work No Pay

Airlangga menjelaskan, Indonesia terus berupaya menyeimbangkan permintaan energi yang meningkat dengan tetap memegang komitmen mengurangi karbon. Pengembangan energi baru terbarukan (EBT) pun ditargetkan bisa berkontribusi 23 persen dari total sumber energi di 2025.

Percepatan transformasi energi salah satunya dilakukan dengan pengurangan emisi karbon di pembangkit listrik Indonesia sebesar 10,37 juta ton, lebih dari dua kali lipat target pengurangannya di 2021.

"Pemerintah Indonesia juga akan menerapkan kebijakan penetapan harga karbon dalam bentuk skema carbon cap, trade, and tax pada tahun 2023 serta mengimplementasi roadmap pengurangan emisi menuju net zero emission pada 2060," ujar Airlangga dalam keterangannya Sabtu (3/12/2022).

Sebagai upaya pengurangan emisi, maka lewat pengembangan kendaraan listrik diharapkan dapat berkontribusi dalam penurunan emisi karbon. Ia bilang, Indonesia sendiri menargetkan produksi EV mencapai 600.000 unit untuk roda empat atau lebih dan 2,45 juta unit untuk roda dua.

Maka dengan jumlah kendaraan listrik itu, diperkirakan mampu menurunkan emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih, dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda dua. 

"Hal ini dapat berkontribusi dalam penurunan emisi serta penurunan impor bahan bakar fosil dengan mempopulerkan penggunaan EV di Indonesia," kata dia.

Lebih lanjut, Airlangga turut menyampaikan peluang kerja sama dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kepada Jepang. Sektor pembangunan IKN yang dibuka untuk investasi dari luar negeri antara lain fasilitas perumahan, perkantoran, kesehatan dan pendidikan.

Jepang sendiri memiliki pengalaman panjang dalam pengembangan smart city yang dapat dijadikan model dalam pembangunan IKN ke depannya.

Sementara pada kesempatan itu, Japinda menyampaikan, saat ini terdapat kekurangan tenaga kerja ahli di Jepang karena menuanya populasi di negara itu. Di sisi lain, RI memiliki potensi tenaga kerja ahli yang besar, sehingga Japinda mengusulkan adanya kerja sama pengiriman tenaga kerja ahli Indonesia ke Jepang.

Menanggapi hal itu, Airlangga mengatakan, keberadaan demand dan supply tenaga kerja ahli itu dapat difasilitasi dengan pengiriman tenaga magang dari Indonesia ke Jepang. Nantinya, tenaga kerja lulusan internship Jepang tersebut dapat bekerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.

"Hal itu untuk mempercepat adopsi teknologi dan transformasi industri dalam negeri Indonesia," tutupnya.

Baca juga: Menko Airlangga soal Kenaikan Upah Minimum: Wis Wayahna Tenaga Kerja Ini Harus Kita Apresiasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com