Cobalah untuk mencari alamat resmi perusahaan. Kemudian jika alamat yang ditemukan berbeda dengan alamat yang tercantum, itu bisa menjadi salah satu contoh iklan lowongan pekerjaan palsu.
Saat melakukan riset perusahaan, Anda bisa memeriksa posisi yang ditawarkan di iklan lowongan yang ditemukan untuk memastikan adanya lowongan untuk posisi pekerjaan tersebut.
Selain itu, Anda juga bisa mencari tahu mengenai hal-hal terkait posisi pekerjaan yang mereka tawarkan seperti deskripsi pekerjaan, gaji, dan kualifikasi posisi tersebut.
Baca juga: Penambang Timah Rakyat Jenis Selam Diprediksi Sulit Dapat Izin
Data-data pribadi yang sering diminta oleh lowongan pekerjaan palsu adalah foto KTP, SIM, kartu keluarga, fotokopi ijazah, transkrip nilai, dan NPWP.
Umumnya pembuat lowongan kerja palsu ini meminta data-data tersebut secara detil termasuk foto halaman depan dan belakang. Padahal, sebenarnya dokumen-dokumen tersebut belum dibutuhkan ketika masih di tahap awal melamar kerja.
Oleh karenanya, berati-hatilah saat membagikan data-data pribadi tersebut, setidaknya sampai Anda sudah melewati tahap wawancara.
Perekrut pekerjaan yang meminta uang merupakan salah satu tanda bahaya terbesar saat menemukan iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan. Jika harus membayar untuk melamar sebuah pekerjaan, kemungkinan besar itu adalah penipuan.
Ketika Anda menemukan kasus-kasus penipuan seperti itu, laporkan ke pihak yang berwenang sehingga mereka berhenti melakukan penipuan kepada lebih banyak orang.
Baca juga: 8 Cara Cek Nomor Rekening BRI dengan Mudah
Biasanya, ketika perusahaan memberikan informasi panggilan wawancara, mereka mengirimkannya melalui email resmi perusahaan. Pastikan Anda mengirimkan CV atau menerima panggilan wawancara dari alamat email yang resmi.
Biasanya, oknum perusahaan palsu akan memilih nama domain yang mirip dengan domain asli, bahkan menyiapkan konten serupa untuk meyakinkan pra korbannya.
Perhatikan kembali apakah ada salah penulisan pada nama perusahaan atau tidak. Jika tidak berhati-hati, data pribadi Anda bisa dicuri oleh penipu.
Hindari situs lowongan kerja yang menyediakan banyak iklan dengan informasi yang kurang jelas atau informasi palsu.
Salah satunya ketika membaca lowongan pekerjaan, perhatikan kembali penulisan iklan tersebut. Jika menemukan banyak salah penulisan atau typo, penggunaan huruf kapital yang tidak tepat, atau salah tanda baca, maka Anda harus waspada dengan lowongan pekerjaan tersebut.
Kalimat yang berbelit-belit tanpa poin yang jelas dan ejaan yang tidak sesuai EYD juga harus diwaspadai.
Nah, itulah ciri-ciri lowongan kerja palsu yang perlu diwaspadai serta beberapa tips untuk menghindarinya.
(Penulis: Isna Rifka Sri Rahayu | Editor: Aprillia Ika, Yoga Sukmana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.